Antisipasi Hujan Lebat, Pramono Minta Modifikasi Cuaca di Jakarta

15 hours ago 3

CNN Indonesia

Minggu, 09 Mar 2025 04:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajarannya melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengatasi intensitas hujan yang diprediksi meningkat pekan depan. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajarannya melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pekan depan untuk mengatasi intensitas hujan yang diprediksi meningkat. (Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajarannya melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengatasi intensitas hujan yang diprediksi meningkat pekan depan.

Menurut Pramono, OMC harus segera dilakukan jika intensitas hujan meningkat, sebagaimana yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi modifikasi cuaca, pemerintah Jakarta punya anggaran dan BMKG juga punya anggaran. Tetapi yang paling penting untuk kegiatan pencegahan dan kalau memang betul tanggal 11-12 Maret ini intensitasnya tinggi, maka boleh dilajukan sejak Minggu besok [hari ini]," kata Pramono di Jakarta, Sabtu (8/3), melansir Detik.

"Dan itu harus dilakukan. Dan saya sudah memerintahkan untuk dilakukan," imbuhnya.

BMKG sebelumnya mengatakan, kondisi curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di kawasan Jabodetabek beberapa hari lalu masih belum memasuki fase puncak.

BMKG memperkirakan puncak cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek akan terjadi pada dasarian II Maret (11-20 Maret).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi cuaca ekstrem ini untuk beberapa hari ke depan akan sedikit mereda. Namun, kondisi ini diprediksi akan kembali meningkat pada Dasarian II atau 10 hari kedua bulan Maret.

"Karena fenomenanya masih akan berlanjut meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian nampaknya puncaknya di tanggal 11 [Maret]. Jadi berangsur-angsur meningkat lagi, sehingga kemungkinan akan ekstrem lagi," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa (4/3).

Dwikorita mengatakan hasil analisis BMKG, puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada Dasarian II, mulai tanggal 11 hingga 20 Maret.

Namun begitu, dalam laporan terbarunya, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Jabodetabek tak akan diguyur hujan lebat hingga sepekan ke depan. Wilayah ini hanya akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Berdasarkan Prakiraan Hujan Wilayah Jabodetabek periode 7-13 Maret, hujan dengan intensitas lebat hanya berpotensi terjadi di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada 8-9 Maret.

Selebihnya, seluruh wilayah Jabodetabek diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|