Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan akan bertemu di forum perdamaian Ukraina yang diselenggarakan di Arab Saudi. Hal ini terjadi saat hubungan dua negara itu panas lantaran serangan Moskow ke Timur Ukraina.
Berbicara di depan wartawan, Rabu waktu setempat, Trump menyebut telah mengadakan panggilan telepon bersama Putin. Ia mengatakan pembicaraan itu 'panjang dan sangat produktif'.
"Kami berharap ia akan datang ke sini, dan saya akan pergi ke sana, dan kami mungkin akan bertemu di Arab Saudi untuk pertama kalinya," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, dikutip AFP, Kamis (13/2/2025).
Trump mengatakan bahwa ia berharap hal itu akan terjadi 'dalam waktu yang tidak terlalu lama'. Ia menambahkan bahwa Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang memainkan peran penting dalam pertukaran tahanan Rusia-AS minggu ini, juga akan terlibat.
Kremlin juga mengkonfirmasi hal ini. Kantor Presiden Rusia itu mengatakan bahwa panggilan telepon itu berlangsung hampir satu setengah jam.
"Putin dan Trump telah sepakat bahwa waktunya telah tiba untuk bekerja sama dan bahwa pemimpin Rusia telah mengundang mitranya dari AS ke Moskow," ujar lembaga resmi itu.
"Putin setuju dengan Trump bahwa penyelesaian jangka panjang dapat dicapai melalui negosiasi perdamaian tetapi mengatakan bahwa ia ingin mengatasi akar penyebab konflik," tambahnya.
Trump dari Partai Republik sebelumnya berjanji untuk mengakhiri perang Ukraina "dalam waktu 24 jam" sebelum menjabat pada tanggal 20 Januari. Namun, ia belum pernah menjabarkan langsung seperti apa rencananya itu akan dijalankan.
Sesaat setelah menghubungi Putin, Trump kemudian menelpon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Zelensky mengatakan setelah itu bahwa dirinya melakukan panggilan telepon yang 'bermakna' dengan Trump di mana dia telah 'berbagi rincian' pembicaraan orang nomor satu AS itu dengan Putin.
Trump, dalam akun Social Truth miliknya, kemudian mengatakan setelah percakapan tersebut bahwa Zelensky sama "seperti Presiden Putin, ingin menciptakan PERDAMAIAN."
Zelensky sendiri disebut meminta jaminan keamanan yang ketat dari Washington sebagai bagian dari kesepakatan apa pun dengan Rusia. Sementara itu, Trump telah mengusulkan kesepakatan untuk mineral tanah jarang milik Kyiv sebagai imbalan atas bantuan militernya yang berkelanjutan.
Trump "Buang" NATO
Trump juga mengatakan bahwa tidak akan "praktis" untuk memberikan keanggotaan NATO kepada Ukraina, yang merupakan keinginan lama dari Kyiv. Hal yang sama juga disuarakan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.
Dalam sebuah pernyataan terhadap negara-negara Eropa, Hegseth mengatakan bahwa impian Ukraina untuk kembali ke perbatasan sebelum tahun 2014 adalah 'tujuan ilusi. Ia juga menyebut keinginan Kyiv untuk menjadi anggota NATO 'tidak realistis'. Keduanya hal itu sendiri sendiri merupakan tuntutan utama Moskow.
Meski begitu, Trump mengatakan bahwa komentar Hegseth bukan berarti Washington menyetujui prasyarat Rusia.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Putra Mahkota Arab Saudi Siap Investasi $600 Miliar di AS
Next Article MBS Respons Resmi Saudi Buka Hubungan dengan Israel, Katakan Ini