Pesawat jet HAL Tejas India melakukan atraksi udara beberapa saat sebelum jatuh di Dubai Air Show, di Bandara Internasional Al Maktoum di Dubai World Central, Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (21/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah Armenia telah menghentikan negosiasi pembelian jet tempur Tejas dari India. Menurut media Israel, Jerusalem Post, keputusan itu diambil setelah insiden jet tempur ringan Tejas di Dubai Airshow pada 21 November 2025, yang menewaskan pilot sekaligus Komandan Wing India, Namash Siyal.
Dikutip dari India.com, Kamis (27/11/2026), Armenia sedang bersiap untuk membeli 12 pesawat Tejas dari India dengan harga sekitar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,6 triloiun. Kesepakatan itu berada pada tahap akhir, yang bisa jadi merupakan kesepakatan luar negeri pertama Tejas.
Namun, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Armenia mengenai penghentian sementara negoisasi tersebut. Pemerintah India juga belum memberikan komentar atas laporan ini.
Saat ini, Tejas diklaim menjadi jet tempur unggulan dalam armada Angkatan Udara India (IAF), yang meliputi Sukhoi Su-30MKI, Rafale, Mirage, MiG-29, dan Tejas. Tejas unik dan berbeda dari empat jet tempur lainnya karena fitur-fiturnya yang khas.
Pakistan Today melaporkan, Tejas diproduksi oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) untuk dikembangkan menggantikan armada MiG-21 India yang menua. Program Tejas telah mengirimkan 40 jet ke Angkatan Udara India. Produksi 97 unit A1 Tejas yang telah ditingkatkan kini sedang berlangsung. Versi tersebut menampilkan penyempurnaan yang terinspirasi oleh jet tempur Barat dan mencakup beberapa sistem buatan Israel.

3 hours ago
2















































