AS Incar Harta Karun Milik Ukraina, Janjikan Imbalan Ini

2 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Ukraina harus tetap memasok mineral tanah jarang ke Washington jika ingin terus menerima bantuan dari pihaknya.

Kepada para wartawan, Trump mengatakan Ukraina perlu membuat perjanjian baru dengan AS sebagai "jaminan" bagi Washington.

"Ukraina memiliki tanah jarang yang sangat berharga," kata Trump, seperti dikutip RT, Selasa (4/2/2025). Menururnya, "[AS] memberikan mereka [Ukraina] uang secara cuma-cuma" dan menginginkan beberapa "jaminan."

"Kami ingin membuat kesepakatan dengan Ukraina di mana mereka akan mengamankan apa yang kami berikan kepada mereka dengan tanah jarang dan hal-hal lainnya," tambahnya.

Minggu lalu, Trump menghentikan semua program bantuan yang dijalankan oleh USAID, sebuah badan soft-power yang mendistribusikan miliaran dolar setiap tahun untuk proyek-proyek yang mempromosikan kepentingan AS di seluruh dunia dengan alasan pembangunan kemanusiaan. Badan tersebut mengawasi banyak skema bantuan di Ukraina.

Sebagai tanggapan, anggota parlemen Ukraina mengimbau Uni Eropa untuk mengganti bantuan Amerika yang hilang, dengan menyebut bantuan asing sebagai "bagian penting dari jalan kita menuju pembangunan dan keberlanjutan yang demokratis."

Mereka juga menyatakan bahwa penerima hibah Amerika di Ukraina telah terpukul "lebih parah daripada yang terlihat."

Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia 2024, Ukraina "memiliki potensi besar sebagai pemasok global utama bahan baku penting" yang dapat menjadi "penting" bagi industri pertahanan, teknologi tinggi, dan energi hijau.

Negara ini membanggakan cadangan titanium terbesar di Eropa, yang mencapai 7% dari cadangan global. Sebelum eskalasi konflik dengan Moskow pada tahun 2022, Ukraina merupakan pemasok titanium utama untuk industri militer.

Daftar logam tanah jarang yang dapat ditemukan di Ukraina juga mencakup berilium, mangan, galium, uranium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel. Negara ini juga memiliki cadangan litium terbesar di Eropa, diperkirakan mencapai 500.000 ton. Mineral ini sangat penting untuk digunakan dalam baterai dan akumulator.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara kepada AP yang diterbitkan pada hari Minggu bahwa Kyiv telah menerima lebih dari US$75 miliar dalam bentuk bantuan militer dan jenis bantuan lainnya dari Washington.

Ia mengomentari pernyataan Trump sebelumnya bahwa AS telah memberi Kyiv "bantuan senilai US$200 miliar lebih banyak daripada Uni Eropa." Zelensky mengklaim bahwa ia tidak tahu dari mana perkiraan itu berasal atau ke mana uang itu bisa digunakan.

Sejak 2022, Kongres AS telah mengesahkan sekitar US$175 miliar untuk Ukraina, tetapi sebagian besar dana tersebut telah digunakan untuk industri Amerika dan berbagai kegiatan pemerintah AS yang terkait dengan konflik tersebut.

Menurut Institut Ekonomi Dunia Kiel Jerman, hingga Oktober 2024, AS telah memberi Ukraina sekitar US$92 miliar dalam bentuk bantuan keuangan dan militer, sementara negara-negara Uni Eropa dan Inggris telah mengalokasikan US$131 miliar.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Ini Penampakan Drone Tempur Ukraina

Next Article Menanti Sentuhan 'Magis' Trump di Rusia-Ukraina, Perang Berakhir?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|