Beban Bisnis Internet Makin Berat, Insentif Komdigi Tak Jelas Kabarnya

12 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak beberapa waktu lalu terdengar wacana pemberian insentif kepada para operator telekomunikasi. Sayang belum ada progress untuk rencana tersebut.

"Enggak ada progress ya sayangnya itu ya. Kalau itu dilakukan menurut saya akan membantu banyak," kata Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Danny Buldansyah ditemui Kamis malam (14/3/2025).

Dia mengatakan usulan dari industri operator telekomunikasi terkait insentif sudah lama disuarakan. Namun memang tidak ada kemajuan soal usulan tersebut.

Padahal insentif tersebut akan sangat positif bagi industri. Mengingat biaya yang dikeluarkan para operator sangat banyak.

"Inisiatif memberikan insentif buat perusahaan telekomunikasi tentang PNBP itu yang digulirkan tahun lalu, menurut saya harus diteruskan lagi," ucapnya.

Danny menjelaskan beberapa cost yang harus dikeluarkan cukup banyak. Dari regulatory fee, USO, pajak, sejumlah izin dan operational cost.

"Kita kan bangun kabel juga. Kalau bangun kabel itu kan banyak banget izinnya. Retribusi daerah dan lain-lain gitu. Selama ini masih ada yang seperti itu sekarang," jelas Danny.

Pemerintah diketahui ingin membuat internet murah seharga Rp 100-150 ribu untuk kecepatan 100 Mbps. Dia mengatakan objektifnya sudah bagus, tinggal bagaimana cara melakukannya agar hal tersebut bisa terjadi.

Dari industri sendiri, dia mengatakan bisa terjadi jika skala perusahaan yang melakukannya besar dan harga frekuensi bisa lebih murah hal itu bisa diwujudkan.

"Supaya bagaimana penetrasi jaringan data itu ke masyarakat kan bisa lebih affordable," tuturnya.

Sebelumnya saat masih menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika, pihak kementerian pernah mengungkapkan adanya kajian soal mekanisme insentif untuk operator seluler. Terkait apakah harus ada kajian lain mengingat waktu yang sudah lama sejak kajian tersebut dilakukan, Danny mengatakan perlu menanyakan itu ke pihak pemerintah.

"Barangkali yang mesti ditanyakan ke Komdigi, ke pemerintah. Kalau industri sangat mengharapkan itu," jelasnya.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Wamen Komdigi Ungkap Masa Depan & Prospek AI di Indonesia

Next Article Trafik Telekomunikasi Diperkirakan Melejit Hingga 20% Saat Nataru

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|