Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pasokan minyak dan gas. Hal ini dilakukan guna memastikan tercapainya target ketahanan dan swasembada energi sesuai visi Asta Cita Pemerintah.
"Pertamina memiliki tugas untuk memastikan ketahanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi. Tidak hanya menjadi entitas bisnis atau entitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah kepada Pemegang Saham untuk menjaga profitabilitas, tetapi Pertamina punya tugas sebagai agen pembangunan (agent of development)," ujar Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dikutip Rabu (22/10/2025).
Pada sisi hulu migas, Simon menjelaskan, berbagai upaya dilakukan Pertamina untuk mendorong kenaikan produksi migas di lapangan-lapangan Pertamina. Di antaranya, melakukan pemanfaatan teknologi terkini serta inisiatif dan intervensi terhadap sumur-sumur eksplorasi untuk menambah balance dan produksi energi.
Simon menambahkan, pada 2029, Pertamina bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan Gas Bumi memiliki target untuk mencapai produksi minyak bumi hingga 1 juta barrel per hari. Pertamina berkomitmen meningkatkan eksplorasi dan produksi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Hingga kini, baru sekitar 65 cekungan eksplorasi dan 20 cekungan produksi yang sudah dimanfaatkan di Indonesia, dari sekitar 120 cekungan yang ada.
"Indonesia masih menyimpan banyak potensi migas. Saat ini sebagian besar migas berasal dari Indonesia bagian timur dan sudah masuk ke deep water (laut dalam). Dengan demikian dibutuhkan investasi, teknologi, ataupun kemitraan dengan perusahaan migas lainnya," tambah Simon.
Dalam mengoptimalkan sumber daya untuk pencapaian ketahanan energi, Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda (Dual Growth Strategy), yakni memaksimalkan bisnis eksisting Pertamina, serta mendorong energi hijau sebagai energi baru untuk masa depan.
Simon melanjutkan, dalam berbisnis Pertamina tidak hanya berorientasi pada laba. Kinerja keuangan positif Pertamina turut dikontribusikan ke negara dalam bentuk pajak, dividen, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hingga Juni 2025, kontribusi Pertamina kepada keuangan negara mencapai Rp 225 triliun.
"Pertamina adalah instrumen strategis untuk pembangunan nasional," ungkapnya.
Simon berujar, untuk mengoptimalkan perannya dalam Asta Cita, Pertamina terus melakukan perbaikan serta inisiatif untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cetak Kinerja Positif, Pertamina Percepat Wujudkan Swasembada Energi