Begini Respons Tak Terduga Lo Kheng Hong Saat Trading Halt

1 week ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor ternama Lo Kheng Hong mengaku terkejut pada kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok 7% pada tanggal 18 Maret 2025 lalu. Kondisi tersebut membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa menerapkan kebijakan trading halt.

"Saya sedang membeli saham, karena harga saham turun banyak, tiba tiba trading halt, terkejut sebentar saja, kemudian dapat berita trading halt," ujarnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (25/3).

Harga saham-saham yang saat ini berguguran, kata Lo, disebabkan oleh dana asing yang keluar dari pasar modal. Bahkan, membuat harga saham blue chip turut mengalami penurunan tajam.

"Dana asing kabur, harga saham Blue Chip turun banyak," ungkapnya.

Namun, hal itu tak membuatnya ikut hengkang dari pasar saham. Bahkan, Ia memilih untuk membeli saham-saham yang berkinerja cemerlang karena menganggap saat ini merupakan momentum yang bagus.

"Sehingga saya menarik semua Reksadana, mencairkan Deposito dan menjual seluruh Obligasi saya untuk membeli saham Wonderful Company yg dijual obral oleh asing," pungkasnya.

Sebagai informasi, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia BEI) Selasa (18/3/2025) mengalami penghentian sementara atau trading halt. Ini adalah kali pertama trading halt sejak Pandemi Covid-19.

Pada sepuluh menit pertama pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka ke posisi 6.394,87 atau turun 1,19% (-77 poin).

IHSG kemudian anjlok 5,02% ke level 6.146 pada pukul 11.19 WIB sehingga perdagangan dihentikan sementara.

IHSG kembali dibuka pada pukul 11.49 WIB tetapi langsung terjun bebas turun 6% ke 6.084.

IHSG kemudian anjlok lebih dari 7% lebih ke di 6018,39. IHSG sedikit menguat kemudian dan ditutup pada posisi 6076,081 atau melemah 6,12% pada perdagangan sesi I, sebelum akhirnya koreksinya terpangkas signifikan pada penutupan perdagangan hari tersebut dengan IHSG berakhir turun 3,84%.

Lo Kheng Hong Borong Saham BBRI, Auto Cuan

Tidak diketahui pasti saham apa saja yang diburu oleh Lo Kheng Hong selama IHSG ambruk dalam, namun dirinya saat ini menjadi salah satu pemegang saham di emiten perbankan raksasa RI Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Hal tersebut diketahui karena dirinya mengikuti RUPS BRI yang diselenggarakan kemarin dan bertindak sebagai pemegang saham yang memberikan voting atas mata acara yang dibahas.

"Ini jumlah saham BBRI saya 64.636.000," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (24/3).

BRI diketahui memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 51,74 triliun atau RP 345 per saham yang mana, besar tersebut setara dengan 85% laba bersih 2024. Artinya setelah dikurangi dividen interim yang telah dibagikan tahun lalu, besaran dividen final yang berpotensi diraup LKH ada di angka Rp 208,4 per saham. Dengan angka tersebut, maka total dividen yang diterima oleh LKH sebelum pajak mencapai Rp 13,47 miliar.

Adapun menggunakan harga pasar terbaru di Rp 3.700 per saham, total saham BBRI yang dimiliki LKH mencapai Rp 239 miliar.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"

Next Article Pegang Dividen Rp100 Miliar, Ini Rahasia Investasi Saham Lo Kheng Hong

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|