Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan bahwa transmisi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,5% terhadap suku bunga simpanan perbankan sudah dimulai. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan biasanya perlu ada jeda sesudah kebijakan moneter bank sentral untuk perbankan agar bisa memahami dan mencerna kebijakan yang sesuai.
"Mereka biasanya tunggu-tungguan BI nurunin bunga yang lain bagaimana nih? Begitu satu turun yang lain ikut turun, jadi harusnya pelan-pelan akan bergerak, turun juga sesuai dengan sinyal dari kebijakan bank sentral, maupun dari LPS saat ini. Jadi itu biasa," kata Purbaya saat Konferensi Pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS di Kantor Pusat LPS, Selasa (26/5/2025).
Meskipun belakangan ini bank-bank mulai mengerek suku bunga deposito, Purbaya mengatakan bahwa rata-rata suku bunga deposito perbankan berada di kisaran 3,5%, berada di bawah tingkat bunga penjaminan (TBP) LPS yang sebelumnya 4,25%. Adapun mulai 1 Juni 2025 nanti, TBP yang berlaku adalah 4% untuk bank umum.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan dan Statistik LPS, Dwityapoetra S. Besar mengatakan bahwa suku bunga acuan untuk pasar uang antar bank (PUAB) overnight sudah turun menyusul penurunan BI Rate. Begitu pula dengan imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) menjadi 6,47% dari 7,27%, dan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi 6,81% dari 6,98%.
"Jadi, ini sudah mulai transmisikan ke pasar keuangan dan juga perbankan, gitu. Nah, oleh karena itu, harapannya adalah bahwa dengan adanya penurunan tadi suku bunga di pasar ini akan mendorong juga penurunan ke cost of fund (biaya pendanaan)," terang Dwityapoetra.
Maka demikian, ia berharap transmisi suku bunga acuan terhadap suku bunga deposito perbankan dapat berpengaruh pada kompetisi antara industri perbankan dalam meraup dana masyarakat.
"Nah, tentunya, nanti masalah seberapa kuat kompetisinya akan sangat tergantung dari kebutuhan dari masing-masing banknya, ya. Kalau banknya memang punya satu outlet untuk penyaluran kredit yang besar, tentu banknya akan bersaing untuk mencari dana dengan menaikan suku bunganya," pungkas Dwityapoetra.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BI Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,50%
Next Article Bos BI Bocorkan 3 Alasan Suku Bunga BI Dipangkas ke 5,75%