IHSG Menguat Dalam Perdagangan Volatil, Digendong Saham BRPT-BBRI

12 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat dalam perdagangan yang cukup volatil hari ini, Selasa (27/5/2025). IHSG yang sempat dibuka di zona hijau pada pembukaan perdagangan berakhir merah di akhir sesi pertama hingga akhirnya balik menguat di akhir perdagangan sesi kedua.

IHSG yang dibuka naik 0,21% ke level 7.203,77 tercatat sempat turun ke level 7.162,96 pada perdagangan intraday sesi kedua sebelum akhirnya ditutup menguat 0,15% atau naik 10,61 poin ke 7.198,97.

Sebanyak 310 saham naik, 311 turun, dan 185 tidak bergerak. Nilai transaksi tengah hari ini mencapai Rp 13,33 triliun yang melibatkan 27,21 miliar saham dalam 1,28 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 12.516 triliun.

Mayoritas sektor perdagangan berada di zona hijau, dengan finansial dan konsumer primer tercatat tertekan.

Bank Central Asia (BBCA) tercatat menjadi beban utama pelemahan IHSG dengan koreksi 11,92 indeks poin. Saham BBCA turun 1,82% ke Rp 9.450 per saham.

Sementara itu, BRPT dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi penggerak utama IHSG dengan kontribusi masing-masing 8,10 dan 7,64 indeks poin.

Meski secara teknikal IHSG mendekati resistance 7.300, risiko koreksi tetap membayangi terutama karena pekan ini hanya akan ada 3 hari perdagangan menjelang libur Kenaikan Isa Almasih. Di tengah periode pendek ini, investor cenderung berhati-hati.

Namun di tengah tekanan tersebut, sentimen global cenderung membaik. Seiring dengan hal tersebut JP Morgan kembali menaikkan rating pasar emerging market termasuk Indonesia menjadi overweight.

Ada lima alasan utama JP Morgan, yaitu mulai redanya tensi perang dagang, pemulihan ekonomi China, pelemahan dolar AS, valuasi yang atraktif, serta peluang pemangkasan suku bunga The Fed.

Di dalam negeri Bank Indonesia (BI) kembali menambah pasokan likuiditas ke sektor perbankan lewat Kebijakan LikuiditasMakroprudensial (KLM). Tambahan likuiditas ini mencapai sekitar Rp80 triliun dan efektif berlaku mulai 1 April 2025.

Dana tersebut diberikan sebagai insentif berupa pengurangan giro wajib minimum, dan diarahkan untuk mendukung penyaluran kredit yang produktif serta menjaga stabilitas likuiditas sistem keuangan.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu mengatakan bahwa ia telah menyetujui perpanjangan batas waktu penerapan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli.

"Saya menyetujui perpanjangan tersebut - hingga 9 Juli 2025 - Merupakan kehormatan bagi saya untuk melakukannya," tambahnya.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Libur Panjang, IHSG Lanjut "Semringah" Tapi Rupiah Melemah

Next Article Sri Mulyani Beberkan Momen 'Menyeramkan' di Awal 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|