Biaya Proyek Jalan Kelok 23 Naik, Target Rampung Mundur

3 hours ago 3

Biaya Proyek Jalan Kelok 23 Naik, Target Rampung Mundur Penampakan perkembangan pembangunan Jalan Kelok 23 yang jadi penghubung wilayah Kretek Girijati di Kabupaten Bantul belum lama ini. / Ist

Harianjogja.com, BANTUL – Proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ruas Kretek-Girijati atau Kelok 23 mengalami perubahan signifikan, baik dari sisi anggaran maupun jadwal penyelesaian. Kepala Satker PJN Wilayah DIY, Tisara Sita menyebut, adanya pekerjaan tambahan membuat nilai kontrak proyek naik dari Rp305,67 miliar menjadi Rp341 miliar. Sementara target selesai mundur dari Oktober 2025 menjadi Agustus 2026.

“Di kelok 23, desain awal berupa timbunan tinggi diputiskan untuk diganti dengan jembatan. Selain itu kami juga akan ada beberapa pekerjaan tambahan lain sehingga waktu penyelesaian dan anggaran jd disesuaikan," katanya, Senin (29/9/2025). 

Menurut dia, perubahan konstruksi dan desain itu sudah mendapat persetujuan dari pemberi dana dalam hal ini Islamic Development Bank (ISDB). Kreditur, kata dia telah memberikan No Objection Letter (NOC) atau Surat Tidak Berkeberatan kepada pihaknya sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan kembali. 

Hanya saja ruas ruas Kretek–Girijati hingga kini belum fungsional karena adanya konsep baru berupa pembangunan jembatan tadi yang masih dalam tahap pembangunan. “Itu pekerjaan mayor. Kami targetkan Agustus 2026 sudah selesai dan bisa fungsional,” jelasnya.

BACA JUGA:  Uji Coba Jembatan Pandansimo Hari Ini, Dibuka dari Arah Kulonprogo-Bantul

Selain pembangunan jembatan, sejumlah pekerjaan tambahan lain juga harus dilakukan, mulai dari drainase, struktur, hingga bor pile untuk pengamanan konstruksi. Hal ini, menurut Tisara, menjadi salah satu penyebab utama perpanjangan waktu pengerjaan hampir 10 bulan.

Tak hanya kontrak lama, pemerintah juga menyiapkan tender baru untuk proyek lanjutan bernama lot 17A. Paket ini akan menangani jalan eksisting dari STA 5.000 hingga 640 meter, bahkan sampai 980 meter dengan metode lumpsum, untuk menurunkan kemiringan vertikal jalur. “Baik adendum kontrak lot 17 maupun paket baru lot 17A sudah disetujui lender,” katanya.

Meski harus menghadapi tambahan pembiayaan, kontur medan berkelok, serta risiko keterlambatan akibat musim hujan, Satker PJN DIY optimistis jadwal baru bisa dipenuhi. “Insyaallah Agustus 2026 seluruh ruas sudah rampung dan bisa dilalui masyarakat,” pungkas Tisara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|