Jakarta, CNBC Indonesia - Utang merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh. Ternyata, catatan utang yang buruk dapat menyebabkan berbagai kendala termasuk mencari pekerjaan.
Direktur Komersial IdScore Wahyu Trenggono mengatakan setiap individu harus menjaga dan melakukan pengecekan rekam jejak kredit atau skor kredit untuk menghindari kesulitan mendapatkan pendanaan.
"Credit skoring. Harus kita jaga, karena dampaknya sangat luas. Nanti tak bisa dapat kerja, susah cari kerja, cari jodoh juga susah kalau nilai jelek," ujarnya dalam acara AFPI Journalist Workshop and Gathering di Bandung, Rabu (22/1).
Wahyu mengingatkan, ketika seorang sudah memasuki usia produktif atau para lulusan yang memasuki dunia pekerja harus menjaga kualitas penilaian kredit. Sebab, saat membutuhkan pendanaan akan lebih mudah jika skor kredit memiliki nilai yang bagus.
Ia menjabarkan, bagi orang yang pertama kali memasuki dunia pekerjaan tentunya memiliki rencana dan impian untuk menaikkan kualitas kelayakan hidup, seperti membeli kendaraan hingga membeli rumah impian. Kebanyakan orang yang baru mendapatkan pekerjaan dan ingin membeli barang yang mahal tentunya akan memilih fasilitas kredit bank dengan mencicil.
Namun, perbankan juga memiliki pertimbangan untuk menyalurkan kredit kepada seorang nasabah. Adapun faktor pertimbangan tersebut di antaranya, melihat karakter atau personal calon debitur, kemampuan bayar, capital, jaminan, dan kondisi.
Menurutnya, pertimbangan terbesar para lembaga jasa keuangan salam memberikan kredit dengan melihat karakter calon debitur. Dalam hal ini melihat habit atau personality dalam membayar utangnya.
"Yang jadi masalah, banyak orang yang mampu bayar utang tapi nggak mau bayar utang. Kadang-kadang orang yang punya kapasitas tapi nggak mau bayar. Dan begitu lembaga keuangan pindar, multifinance, dan sebagainya ketemu orang dengan karakter itu tak akan memberi pinjaman," jelasnya.
Ia menambahkan, sebelum mengalami kebutuhan pendanaan yang mendesak hingga perlu melakukan pinjaman ke lembaga jasa keuangan, baiknya segera memperbaikinya.
Selain itu, sebaiknya masyarakat juga memeriksa skor kredit meskipun tidak pernah meminjam di lembaga jasa keuangan manapun. Sebab, seiring dengan kecanggihan teknologi, kejahatan keuangan bisa saja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Banyak pindar online, bank digital, ada saja yg menggunakan itu sebagai potensial fraud. Tau-tau nggak mengajukan pinjaman tapi ada pinjaman di bank A atas nama saya. KTP gampang di bobol. Tau-tau orang mengajukan pinjaman atas nama kita. Langsung skor kuning atau merah. Datang dan menghubungi jasa keuangan untuk memperbaiki skor kredit," pungkasnya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pajak Opsen Kendaraan-PPN 12% , Multifinance Siap Hadapi 2025?
Next Article Mau Dorong Inklusi Keuangan, OJK Perkuat Lembaga Penilai Skor Kredit