Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan berdampak pada perdagangan global, termasuk ekspor Indonesia. Hal ini terutama terkait posisi Indonesia yang menjadi anggota BRICS dan sedang berproses bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Menurut Benny, keanggotaan Indonesia dalam BRICS dan proses menuju OECD menunjukkan posisi strategis negara dalam politik-ekonomi global.
"OECD mengajarkan sistem barat yang terbuka dan perdagangan bebas. Sementara itu, sebagai anggota BRICS, kita juga menerapkan kebijakan politik-ekonomi yang bebas dan aktif," kata Benny saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (22/1/2025).
Namun, ia belum dapat memastikan apakah kebijakan Trump nantinya juga akan berdampak negatif pada anggota BRICS. "Apakah Trump akan menghukum anggota BRICS atau tidak, saya belum tahu," tambahnya.
Peluang Ekspor RI
Di sisi lain, Benny mencermati langkah Trump yang belum menaikkan bea masuk untuk produk-produk asal China bisa menjadi sinyal positif bagi Indonesia.
"Jika industri di China berjalan lancar karena tidak ada kenaikan tarif dari Amerika, maka mereka membutuhkan energi. Artinya, ekspor batu bara Indonesia ke China akan meningkat. Itu sebetulnya ada semacam lampu hijau terhadap kita," katanya.
Kendati demikian, Benny juga melihat ada sinyal positif bagi Indonesia apabila Trump jadi mengenakan bea masuk untuk produk-produk asal China. Menurutnya, produk-produk Indonesia bisa masuk pasar AS untuk mengisi kekosongan pasar dari produk asal China.
"Kalau Trump menaikkan tarif, mereka pindah ke Indonesia. Peluang Indonesia itu. Ini peluang bagi kita untuk masuk ke pasar Amerika dan meningkatkan ekspor ke China," ujarnya.
Lebih lanjut, Benny juga mengungkapkan, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperbaiki neraca perdagangan, terutama dengan negara-negara mitra utama.
"Saat ini, surplus perdagangan kita terbesar dengan India, disusul Amerika. Dengan China, kita masih defisit. Kalau Trump melakukan itu, peluang Indonesia untuk ekspor ke Cina," pungkasnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ekspor RI Diramal Melonjak Setelah Resmi Jadi Anggota BRICS
Next Article Siapa Capres AS Pilihan Xi Jinping, China Dukung Kamala atau Trump?