Harianjogja.com, JOGJA—Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) DIY mendeteksi adanya klandestin lab atau tempat pembuatan narkoba di DIY. Saat ini BNNP DIY masih mendalami keeberadaan klandestin lab ini untuk menindaklanjutinya.
Kabid Pemberantasan BNNP DIY, Kombes Pol Trisaksono Puspo Adji, menjelaskan untuk lokasi tepat dan jenis narkoba yang diproduksi di klandestin lab ini masih belum bisa disampaikan. Namun dipastikan berada di DIY dan masih terus didalami.
"Awal kecurigaan dari kita mendeteksi adanya informasi bahwa di tempat-tempat tertentu ada klandestin lab. Ini masih kita dalami. Itu belum bisa kita sampaikan [lokasi dan jenis narkoba]. Ya di wilayah DIY dan sekitarnya," ujarnya, Kamis (27/11/2025).
BNNP DIY kini tengah fokus menelusuri dan mengungkap klandestin lab ini. Ia juga meminta partisipasi masyarakat terutama perangkat di wilayah untuk memberi laporan awal jika mencurigai adanya aktivitas berkaitan peredaran narkoba di lingkungannya.
"BNN sudah beberapa kali melakukan pengungkapan terhadap klandestin lab. Diharapkan seluruh ketua RT, ketua RW, kemudian kapanewon, seluruh camat bisa bekerja sama untuk melakukan atau memberikan informasi kepada BNN. Silakan kalau ada informasi dari RT/RW setempat, bisa menginformasikan kepada BNN, BNNP DIY atau BNNK [Kabupaten],” kata dia.
Di samping itu, BNNP DIY saat ini juga tengah memperketat pengawasan sebagai upaya antisipasi peredaran narkoba yang berpotensi meningkat pada periode libur natal dan tahun baru (nataru). Pengawasan oleh tim gabungan dilaksanakan di bandara, stasiun dan terminal.
“Menjelang nataru karena ini daerah wisata, kami tentu akan melaksanakan kegiatan pencegahan. Kalau dari Bidang Pemberantasan kami senantiasa melakukan penyelidikan, barang-barang yang masuk ke sini kami pantau, kalau ada alat buktinya kami tangkap,” paparnya.
Jogja menurutnya menjadi pasar yang potensial untuk peredaran narkoba karena terdapat banyak wisatawan dan mahasiswa. “Rata-rata yang kami tangkap dari luar kota semua, dari daerah Jawa Tengah seperti Magelang, Klaten dan sebagainya,” katanya.
Maka pemberantasan peredaran narkoba di DIY perlu terus diupayakan agar image pariwisata DIY tidak berubah menjadi wisata narkoba. “Baik itu penghisap ganja, sabu atau narkotika lainnya. Kita jaga wilayah Jogja ini supaya bisa menjadi daerah wisata yang sehat,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
















































