Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengusaha di Indonesia meminta pemerintah mengambil langkah tegas dalam menertibkan organisasi masyarakat (ormas) yang kerap mengganggu dunia usaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani menilai ketidakpastian hukum akibat ulah oknum tertentu dapat membuat investor enggan menanamkan modal di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah ini, termasuk dengan menertibkan gangguan yang dapat membuat investor lari dari Indonesia," kata Shinta kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/3/2025).
Menurutnya, sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan pemangku kepentingan industri sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif. Selain itu, Apindo juga mendorong dialog lebih intensif antara pemerintah dan sektor industri agar kebijakan yang diambil benar-benar efektif.
"Kami percaya, ketika iklim investasi diperbaiki, hambatan dan biaya berbisnis di Indonesia dapat diturunkan, maka lapangan pekerjaan dapat meningkat," tukasnya.
Shinta menyatakan bahwa Apindo siap berkontribusi dalam upaya menciptakan lingkungan usaha yang lebih aman, nyaman, dan kompetitif.
"Apindo siap berkontribusi dalam upaya ini dan terus berkomitmen untuk mendukung terciptanya lingkungan usaha yang aman, nyaman, serta kompetitif," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani juga menyoroti perlunya perbaikan regulasi dan pengawasan dalam menghadapi gangguan dari ormas.
"Ya, memang nomor satu, regulasinya mesti jelas. Kedua, memang harus ada pengawasan juga terhadap para pihak. Harus ada efek jera juga untuk mereka," tegas Hariyadi kepada CNBC Indonesia.
Namun, ia mengakui pengawasan di Indonesia masih lemah, sehingga sulit untuk memberantas praktik ini sepenuhnya. "Nah, sekarang pertanyaannya, apa ya bisa? Orang pengawasannya boleh dibilang lemah kok. Agak susah kayak gitu," tukasnya.
Selain itu, dia menilai pendekatan dari pihak pengusaha juga memainkan peran penting dalam meredam gangguan tersebut.
"Kalau pengusahanya bisa luwes dalam komunikasi dengan lingkungan, bisa lebih baik. Itu sebenarnya juga bisa diatasi," jelasnya.
Meski begitu, Hariyadi menyadari bahwa bagi investor asing, situasi ini bisa menjadi tantangan besar. "Kalau PMA (Penanaman Modal Asing), mereka pusing. Karena dia nggak mudeng. Dia kan nggak tahu caranya menghadapi isu-isu kayak begini di lokal," pungkasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pungli Hantui Kawasan Industri, Investor Mulai Terganggu
Next Article Bos Pengusaha Wanti-Wanti PHK Usai Prabowo Umumkan UMP 2025 Naik 6,5%