Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama RMK Energy Tbk (RMKE) Vincent Saputra mengungkapkan asal mula perusahaan berkecimpung di sektor bisnis logistik energi. Menurutnya, aspek logistik justru menjadi kunci penting dalam rantai pasok energi nasional.
Vincent bilang, salah satu komoditas tambang yang digeluti oleh perusahaan adalah batu bara. Proses angkut batu bara sebagai salah satu sumber energi di Indonesia dinilai penting dalam siklus rantai pasok energi.
"RMKE itu memang backbone kita adalah perusahaan infrastruktur. Memproduksi batubara itu kan merupakan satu aspek dari kegiatan pertambangan. Yang kedua, bagaimana membawa batu bara yang diproduksi itu sampai ke titik tujuan itu merupakan supply chain yang gak kalah penting," ujar Vincent dalam acara Road to Hari Tambang CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2025).
Sejak awal RMKE sudah memilih proyek-proyek dengan tantangan logistik tinggi, terutama di daerah seperti Sumatera Selatan dan Jambi. Kedua wilayah itu dikenal memiliki jarak angkut yang jauh, sehingga efisiensi transportasi menjadi faktor keberhasilan bisnis.
"Nah dengan jarak angkut jauh ini, bagaimana membuat biaya transportasi dan logistik ini menjadi kompetitif. Nah itu yang menjadi kunci," jelasnya.
Khusus di Sumatera Selatan, pihaknya menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengangkut batubara dari tambang ke titik pengiriman. Dia mengatakan, RMKE sebagai satu-satunya perusahaan swasta yang berinvestasi di sektor transportasi batu bara berbasis kereta api pada saat itu.
"Efeknya apa? Kita berusaha menekan biaya logistik ini supaya lebih murah, sehingga kita bisa untuk suplai ke PLN dengan harga yang lebih kompetitif," imbuhnya.
Tak hanya di Sumatera Selatan, RMKE juga tengah mengincar wilayah lain yang punya potensi serupa. Salah satunya Kalimantan Tengah yang dinilai memiliki tantangan logistik tinggi namun menyimpan cadangan besar.
"Kalau salah satu contoh di Kalimantan Tengah, nah itu juga tantangan logistiknya cukup tinggi. Jarak angkutnya cukup jauh, kadang-kadang mesti melewati beberapa sungai," tandasnya.
Perlu diketahui, PT RMK Energy Tbk (RMKE) didirikan pada Juni 2009. Di dukung dengan lebih dari 15 tahun pengalaman, Manajemen Perusahaan telah membangun reputasi yang kuat sebagai penyedia jasa logistik batu bara yang andal bagi semua ukuran perusahaan batu bara di Sumatera Selatan.
RMKE merupakan perusahaan penyedia logistik batu bara terbesar di Sumatera Selatan. Dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada, RMKE juga menjalankan bisnis perdagangan batu bara untuk lebih meningkatkan pendapatan dan meningkatkan laba.
RMKE menyediakan jasa angkutan batubara terintegrasi melalui jalur kereta dari kabupaten penghasil batubara di Lahat dan Muara Enim, Sumatera Selatan dengan bersinergi dengan PT KAI (Persero).
Perusahaan memiliki beberapa lini bisnis, antara lain stasiun bongkar muat kereta. Perusahaan memiliki perjanjian dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengangkut batu bara dari beberapa stasiun, seperti Stasiun Simpang dan stasiun muat di Gunung Megang, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Perusahaan juga memiliki bisnis manajemen pelabuhan. Perusahaan telah mengoperasikan pelabuhan Musi 2 di Keramasan, Palembang, Sumatera Selatan.
Selain itu, perusahaan juga mengelola tambang batu bara dan menjualnya ke pembeli. Perusahaan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara di Kecamatan Gunung Megang dan Benakat, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dengan total luas area penambangan 10.220 Ha.Adapun anak usaha yang mengelola tambang ini yaitu PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
















































