BRI Edukasi Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Pengelolaan Sampah

10 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia- BRI Peduli melalui program BRI Peduli 'Yok Kita Gas' menggelar edukasi dan aksi pengelolaan sampah di Istana Maggot BSF, di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum memperingati Hari peduli Sampah yang jatuh setiap 21 Februari.

Kegiatan ini melibatkan 100 masyarakat Kelurahan Kebonsari serta 50 pelajar dari SMP Negeri 36 Surabaya. Berbagai aktivitas dilakukan dalam kegiatan pengelolaan sampah, antara lain sosialisasi pemilahan sampah dengan edukasi mengenai pentingnya memilah sampah sejak dari sumbernya untuk mendukung upaya daur ulang dan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Selain itu,workshoppengolahan sampah, di mana peserta mendapatkan pemahaman tentang budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dan pembuatan ecoenzym serta mempraktikkan langsung pengolahan maggot BSF menjadi produk jadi dan pembuatan ecoenzym.

Para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang Bank Sampah di mana peserta yang memilah dan mengumpulkan sampah bernilai ekonomis dapat menukarkannya dengan paket sembako yang telah disediakan. Terakhir, dalam kegiatan ini BRI Peduli menyerahkan bantuan tempat sampah pilah kepada kelurahan dan sekolah guna mendukung kebiasaan memilah sampah sejak dini.

Kegiatan "Yok Kita Gas" di Kebonsari Surabaya berhasil mengumpulkan 73 karung sampah, dengan jumlah sampah organik tereduksi sebanyak 20 kg, sampah argonaik 99,4 kg serta potensi reduksi emisi gas karbon sebanyak 112,1 CO2 dan reduksi emisi gas metan sebanyak 98,6 CH4.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program "BRI Peduli Yok Kita Gas" memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

"Hal ini sejalan dengan komitmen BRI mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang tersirat pada Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, dan Pilar Pembangunan Lingkungan," ujarnya dikutip Sabtu (22/2/2025).

Dia menegaskan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia terutama di wilayah padat pemukiman atau wilayah kota mendapatkan manfaat dari program ini. Antara lain wawasan tentang kondisi pengelolaan sampah, sehingga meningkatkan awareness terhadap lingkungan dan mendapatkan keterampilan dalam memilah sampah dari rumah, sehingga mampu mengatasi persoalan sampah dari rumah tangga.

"Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk dengan maggot BSF menjadi salah satu contoh manfaat yang dirasakan dari pengelolaan sampah organik yang dapat mendorong pendapatan masyarakat serta menumbuhkan pola pikir dan mental masyarakat untuk gemar menabung melalui program bank sampah," ungkapnya.

Sejak digulirkan pada 2021, program "BRI Peduli Yok Kita Gas" telah dilaksanakan di 41 lokasi di wilayah Indonesia, terdiri dari 5 lokasi di Pasar Tradisional dan 35 lokasi di lingkungan masyarakat. Program ini diimplementasikan dalam dua bentuk yaitu Yok Kita Gas-Pasar Tradisional dan Yok Kita Gas-Stand Alone Location, di mana penyaluran program di lokasi Bank Sampah atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang dikelola masyarakat di lokasi padat penduduk di kota dan desa.

Sasaran utama program ini adalah mendorong pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta siswa mengenai pengelolaan sampah dan mendorong kontribusi terhadap pengurangan emisi gas karbon dari limbah domestik.

Tercatat, program "BRI Peduli Yok Kita Gas" telah menyasar 38 Bank Sampah dengan total tabungan Bank Sampah sejumlah Rp1,79 miliar. Selain itu, mampu memproduksi 155 karung pupuk kompos, 1.250 kemasan pupuk organik cair (POC), 6.921,5 maggot, dan 777 ecoenzym.

Program ini juga memberikan manfaat dalam mendorong kelestarian lingkungan. Di mana jumlah sampah organik terserap sebanyak 108.860 kg dan sampah anorganik sebanyak 88.449,4 kg, dengan potensi reduksi emisi gas metana dan karbondioksida untuk sampah organik sebanyak 5.442.000 kg CH4e dan 4.803.505.000 kg CO2e serta potensi reduksi emisi gas metan sampah anorganik sebanyak 221.123,5 kg CO2e.

Catur menambahkan, "BRI Peduli Yok Kita Gas" merupakan program pengelolaan sampah terpadu yang mengoptimalkan lahan dan sumber daya yang dimiliki secara berkelanjutan. Pada akhirnya gerakan ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mendorong terciptanya energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim.

"Selanjutnya program ini akan menyasar kota-kota lainnya di Indonesia dan berkolaborasi dengan Bank Sampah yang sudah terbentuk di masyarakat. Kami juga berkerja sama dengan konsultan dalam pendampingan program baik dalam pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan SDM bagi masyarakat yang terlibat dalam program ini," pungkasnya.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BRI Microfinance Outlook 2025 & UMKM EXPO (RT) Sukses Digelar

Next Article BRI Beri 13.200 Orang Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Berbagai Wilayah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|