Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden baru Donald Trump telah memberikan indikasi kebijakan tarif perdagangan luar negerinya, Senin (20/1/2025). Hal ini ia umumkan sesaat setelah dirinya dilantik menjadi presiden.
Dalam pernyataannya, Trump berharap untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada Kanada dan Meksiko mulai tanggal 1 Februari. Ia mengatakan nantinya negara-negara asing akan membayar denda perdagangan, meskipun pajak tersebut saat ini dibayarkan oleh importir domestik dan sering dibebankan kepada konsumen.
"Tarif akan membuat negara kita kaya raya," tuturnya dikutip Associated Press.
Pernyataannya pun mengundang reaksi dari Kanada. Menteri Keuangan Kanada Dominic LeBlanc menyebut negaranya akan siap menghadapi skenario apapun yang akan diterapkan oleh Trump terhadap negaranya.
"Mungkin dia telah membuat keputusan untuk menangguhkan ancaman tarif terhadap sejumlah negara. Kita akan menunggu dan melihat," ujar LeBlanc.
"Tuan Trump sebelumnya tidak dapat diprediksi, jadi tugas kami adalah memastikan kami siap menghadapi skenario apapun."
Nasib China
Trump sebelumnya sempat mengancam akan mengenakan tarif sebesar 60% pada China selama kampanyenya. Namun, ia tampaknya mengurangi rencana itu setelah telepon pekan lalu dengan Presiden China Xi Jinping dan memberi sinyal akan ada lebih banyak diskusi dengan mitranya dari ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
"Kami akan mengadakan pertemuan dan panggilan telepon dengan Presiden Xi," kata Trump.
Langkah lain yang ia tandatangani terkait China adalah mengizinkan platform media sosial TikTok tetap terbuka selama 75 hari. Hal ini pun membuka pintu bagi aplikasi China itu untuk dapat menemukan pembeli di AS, alih-alih menutupnya.
Trump bertaruh besar bahwa tindakan eksekutifnya ini dapat memangkas harga energi dan menjinakkan inflasi dan bahwa tarif akan memperkuat ekonomi alih-alih membuat konsumen terpapar harga yang lebih tinggi. Namun tidak jelas apakah perintahnya akan cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan harga yang lebih rendah.
"Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran yang sangat besar," kata Trump dalam pidato pelantikannya.
Selain tarif, perintah pada hari Senin termasuk membuka Suaka Margasatwa Arktik Nasional di Alaska untuk pengeboran minyak dan mengurangi beban regulasi pada produksi minyak dan gas alam.
Ia juga mengumumkan keadaan darurat energi nasional dengan harapan dapat memulai lebih banyak produksi listrik dalam persaingan dengan China untuk membangun teknologi seperti kecerdasan buatan yang bergantung pada pusat data yang menggunakan energi dalam jumlah besar.
Trump pun turut menandatangani arahan yang memberi tahu badan-badan federal untuk melakukan tinjauan selama 30 hari tentang bagaimana mereka dapat membantu menurunkan biaya perumahan, perawatan kesehatan, makanan, energi, dan peralatan rumah tangga serta menemukan cara untuk membawa lebih banyak orang ke dalam dunia kerja.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Kaji Pemberlakuan Status Darurat Ekonomi Nasional di AS
Next Article Video: Demi Hentikan Fentanil,Trump Ancam China dan Meksiko