Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar hingga saat ini masih dibanderol Rp 6.800 per liter. Harga BBM Solar bersubsidi ini belum berubah sejak kenaikan terakhir pada 3 September 2022 lalu.
Di sisi lain, harga BBM non subsidi telah mengalami penyesuaian setiap bulannya. Per 1 Februari 2025 misalnya, sejumlah badan usaha penyedia BBM menaikkan harga jual BBM non subsidinya.
Bila merujuk pada data terbaru, maka harga asli atau harga keekonomian BBM Solar bukan lagi sebesar Rp 6.800 per liter.
Lantas, berapakah harga asli BBM Solar saat ini?
Merujuk pada harga BBM Solar non subsidi, baik yang dijual PT Pertamina (Persero) maupun non Pertamina, harga keekonomian BBM Solar kini sudah berada di kısaran Rp 14.600 - Rp 15.030 per liter. Artinya, selisih harganya mencapai Rp 7.800 - Rp 8.230 per liter yang menjadi tanggungan subsidi negara.
Harga BBM Dexlite yang dijual Pertamina misalnya, kini dibanderol Rp 14.600 per liter sejak 1 Februari 2025. Kemudian, untuk Pertamina DEX sebesar Rp 14.800 per liter.
Sementara Shell Indonesia menjual Shell V-Power Diesel Rp 15.030. Dan BP membanderol BP Diesel Rp 14.680 per liter dan BP Ultimate Diesel Rp 15.030 per liter.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga sempat menyampaikan bahwa harga BBM jenis Solar subsidi yang dijual pada 2024 masih jauh di bawah harga keekonomiannya.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, harga jual Solar subsidi sepanjang 2024 lalu seharusnya berada di level Rp 11.950 per liter.
"Untuk Solar contohnya, seharusnya sepanjang 2024 ini Rp 11.950 rupiah per liter, namun yang dibayar masyarakat karena ada subsidi itu Rp 6.800 per liter ini yang kita beli di berbagai SPBU," kata dia, dikutip Senin (17/1/2025).
Ia pun menjelaskan setiap liter solar yang dibeli masyarakat, pemerintah harus menanggung subsidi sebesar Rp 5.150 yang dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Artinya, apabila masyarakat membeli Solar subsidi sebanyak 20 liter per hari, maka negara membayar sebanyak Rp 103 ribu.
"Jadi kalau beli 20 liter itu baru terima uang dari APBN 100 ribu, enggak kek penerima tapi dibayarin oleh negara karena ada selisih harga seharusnya dengan yang dibayar masyarakat," kata dia.
Suahasil mencatat realisasi penyaluran dana subsidi untuk Solar sepanjang 2024 telah mencapai Rp 89,7 triliun. Sementara, penerima manfaatnya diperkirakan tidak kurang dari 4 juta kendaraan.
"Realisasi 2024 APBN gelontorkannya Rp 89,7 triliun dan penerima manfaatnya diperkirakan tidak kurang dari 4 juta kendaraan yang mengisi Solar," kata dia.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Alasan Stok BBM di Sheel dan BP-AKR Kosong
Next Article Kompak Turun! Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell & BP 1 Oktober