Capaian Investasi Positif, KEK Punya Potensi Besar Dongkrak Ekonomi RI

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) perlu dilanjutkan. Sebab, KEK dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KEK untuk kuartal III-2025 akan digelar selama tiga hari ke depan. Rakernas yang dihadiri 18 Kementerian/Lembaga (K/L) dan 25 KEK di seluruh Indonesia ini menjadi wadah untuk diskusi dan pertemuan mengenai isu-isu strategis sekaligus evaluasi atas kinerja dan proyek KEK.

Dia menyebut, evaluasi terhadap kinerja KEK bisa dilakukan dari dua indikator, yaitu realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja.

Secara kumulatif KEK berhasil merealisasikan Investasi Rp 314 triliun dan berhasil menyerap 237.304 tenaga kerja hingga kuartal III-2025. Capaian ini sebenarnya cukup positif bila berkaca dari 25 KEK yang beroperasi di Indonesia.

"Namun, tadi saya mengingatkan kalau dibandingkan dengan capaian investasi dan pembukaan lapangan kerja nasional, barangkali masih perlu kerja keras teman-teman di KEK. Karena sampai dengan kuartal III ini kementerian investasi kemarin mencatat realisasi investasi selama tiga kuartal itu sudah di angka Rp 1.434 triliun," ungkap dia kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Dari sejumlah KEK yang ada di Indonesia, KEK Industri Batang (ITB) memiliki potensi yang terbesar. Pemerintah pun tengah mendorong investasi melalui skema Two Countries Twin Parks (TCTP) dengan China serta investasi baru dari Amerika Serikat (AS).

"Itu saya kira akan mendorong KEK ITB akan menjadi salah satu KEK paling baru yang akan kita andalkan untuk menarik investasi," sambung dia.

Dalam pidato Rakernas, Susiwijono menuturkan, kehadiran KEK terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Dalam hal ini, hampir semua daerah yang memiliki KEK dapat mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di atas rata-rata nasional.

Selain itu, nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari KEK-KEK di Indonesia tercatat sebesar 2,5 sampai 3 atau lebih baik dibandingkan ICOR secara nasional yang masih di level 6. Hal ini menandakan investasi di KEK tergolong efektif dan efisien dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Lebih jauh, beberapa bulan lalu Dewan Nasional KEK dan beberapa stakeholder terkait mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto. Dari Ratas tersebut, Prabowo telah menyampaikan pesan agar K/L mesti ikut mendukung percepatan kemudahan perizinan di KEK dan pembangunan infrastruktur wilayah, seperti percepatan pelebaran Jalan Nasional Daendels untuk peningkatan aksesibilitas KEK di Gresik. Selain itu, K/L juga diminta untuk segera menyelesaikan isu pemanfaatan fasilitas khususnya untuk maintenance, repair, and overhaul (MRO) di KEK Batam Aero Technic (BAT).

Jajaran K/L juga diharapkan mendorong implementasi kemudahan perizinan berusaha berbasis risiko dan sistem OSS yang telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2025.

"Kami juga mohon dukungan teman-teman dari seluruh Kementerian dan Lembaga dalam mendorong implementasi dari PP tersebut, salah satunya yang terkait dengan penerbitan PP dan PP UMKU untuk kegiatan usaha di KEK yang dilakukan oleh administrator KEK," jelas dia.

Adapun arahan Presiden lainnya adalah peningkatan dukungan untuk KEK bertema pendidikan dan kesehatan dapat ditingkatkan. Salah satunya melalui percepatan bergabungnya Russell Group di KEK Singhasari dan KEK Edukasi, Teknologi, Kesehatan Internasional Banten.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Simak Peran KEK Sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|