Cat Sampai Hebel Impor Masuk RI, Gini Cerita Penjual Material Bangunan

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Bahan baku bangunan impor bukan hanya sebatas semen maupun keramik. Belakangan juga muncul produk impor lain yang masuk ke pasar RI, di antaranya adalah hebel alias bata ringan.

"Banyaknya di semen sama hebel juga dari impor banyak. Kalau dari kasat mata memang ngga ada perbedaan," kata penjaga toko Berkah Jaya di Tangerang Selatan saat ditemui CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/1/2025).

Ukuran hebel bermacam-macam, misalnya ada yang ukuran 10 x 20 x 60 cm. Selain itu ada juga yang lebih tipis yakni 7,5 x 20 x 60 cm. Harganya bervariasi, yakni di kisaran Rp 6.000-7.000/pcs. Harga antara lokal dan impor juga mirip-mirip.

"Makanya konsumen ngga terlalu masalahin yang lokal atau impor. Tapi kalau saya selalu rekomendasiin yang lokal aja dibanding impor biar uangnya muter di dalem negeri kan," sebutnya.

Tidak ketinggalan cat juga ada yang berasal dari impor China. Namun jumlahnya tidak sebanyak pabrikan lokal yang sudah lebih lama existing di industri cat.

"Kalau merek lama kaya Nippon Paint, atau vinilex itu produksi Indonesia yang semuanya juga udah tau lah ya," kata tenaga penjual toko tersebut.

Sementara toko lainnya, Toko Bangunan Borneo Jaya, juga lebih banyak menyediakan produk cat dari dalam negeri. Ia enggan 'berjudi' untuk menyediakan banyak cat yang tidak memiliki nama namun permintaannya sedikit.

"Kita sediain yang memang orang tanya aja biar barang keluar masuknya juga lebih cepat," kata tenaga penjual di Toko Bangunan Borneo Jaya.

Bahan baku bangunan impor bukan hanya sebatas semen maupun keramik. Belakangan juga muncul produk impor lain yang masuk ke pasar RI, diantaranya yakni hebel. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Bahan baku bangunan impor bukan hanya sebatas semen maupun keramik. Belakangan juga muncul produk impor lain yang masuk ke pasar RI, diantaranya yakni hebel. (dok. Istimewa)
Bahan baku bangunan impor bukan hanya sebatas semen maupun keramik. Belakangan juga muncul produk impor lain yang masuk ke pasar RI, diantaranya yakni hebel. (dok. Istimewa)

Semen Merek Lokal Pilihan Konsumen

Khusus untuk semen, tenaga penjual Toko Bangunan Borneo Jaya mengungkapkan, semen merek lokal yakni Tiga Roda dan Semen Gresik jadi pilihan utama konsumen. Meski ada juga merek asal Thailand, SGC. Sedangkan merek China, semen Conch tidak terlalu diminati.

Di toko lain seperti TB Karya Berkah Tangsel juga menawarkan semen merek lokal. Pilihan utama pelanggan mengarah pada Tiga Roda atau brand di bawahnya yakni Jempolan.

"Jempolan di bawah Tiga Roda ukuran 40 kg dapat di Rp 45 ribu. Kalau testimoni pelanggan kuat aja karena ngga ada yang komplain," kata pemilik toko.

Sementara itu jika memilih semen utama dari Tiga Roda harganya bisa mencapai Rp 70 ribu ukuran 50 kg. Sedangkan semen impor dengan ukuran sama lebih mahal sedikit.

"Yang impor harga lebih mahal Rp 1-2 ribu jadi bisa Rp 46-47 ribu," sebutnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kekhawatiran di Balik 56 Bulan Surplus Neraca Dagang Indonesia

Next Article Target 100 Hari Menperin, Kejar RPP Gas Bumi-Aturan Impor

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|