Cekcok Makin Panas, Trump Ancam Zelensky Waktunya Tak Akan Lama

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ancamannya terhadap Volodymyr Zelensky Senin waktu setempat. Ini menjadi update terbaru setelah pertikaian keduanya terjadi di Ruang Oval, Gedung Putih, saat kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina itu ke Washington, Jumat.

Trump mengatakan bahwa pemimpin Kyiv itu "tidak akan bertahan lama" tanpa perjanjian gencatan senjata dengan Rusia. Ia mendesaknya "lebih menghargai" bantuan militer miliaran dolar dari AS".

Perlu diketahui Zelensky ke AS tak hanya membicarakan perdamaian Rusia dan Ukraina. Ia juga sebelumnya diagendakan membicarakan kesepakatan mineral jarang Ukraina dengan Trump, di mana AS ingin menggelolanya.

"Seharusnya tidak sulit untuk membuat kesepakatan. Kesepakatan bisa dicapai dengan sangat cepat," kata Trump kepada wartawan, mengacu pada gencatan senjata kedua negara mantan Uni Soviet itu, dikutip dari AFP, Selasa (4/3/2025).

"Sekarang, mungkin seseorang tidak ingin membuat kesepakatan, dan jika seseorang tidak ingin membuat kesepakatan, saya pikir orang itu tidak akan bertahan lama," tambahnya.

"Orang itu (Zelensky) tidak akan didengarkan dalam waktu lama, karena saya yakin Rusia ingin membuat kesepakatan. Saya yakin tentu saja rakyat Ukraina ingin membuat kesepakatan."

Trump sendiri sempat mengecam Zelensky setelah ia mengatakan berada di London untuk bertemu para pemimpin Eropa. Ia menegaskan bahwa invasi Moskow masih jauh dari berakhir.

"Ini adalah pernyataan terburuk yang bisa dibuat oleh Zelensky, dan Amerika tidak akan tahan lagi," kata Trump di platform Truth Social miliknya.

"Orang ini tidak ingin ada perdamaian selama dia mendapat dukungan Amerika," ujarnya.

Trump juga menuduh para pemimpin Eropa memiliki kelemahan. Menurutnya mereka telah "menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak dapat melakukan pekerjaan tanpa AS"

"Mungkin bukan pernyataan bagus yang dibuat untuk menunjukkan kekuatan melawan Rusia. Apa yang mereka pikirkan," kata Trump lagi masih di media sosialnya.

Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance bersuara dan menuduh Zelensky tidak menghormati dan tidak berterima kasih atas bantuan militer AS saat kunjungan Jumat. Kala itu Ukraina mendorong tuntutannya akan jaminan keamanan Amerika sebagai bagian dari gencatan senjata apa pun.

Zelensky kemudian diperintahkan untuk meninggalkan Gedung Putih. Kesepakatan penting yang memberi Washington akses istimewa terhadap sumber daya mineral Ukraina tidak ditandatangani.

Pembantu Trump memberi pesan agar Zelensky meminta maaf. "Apa yang perlu kita dengar dari Presiden Zelensky adalah dia menyesali apa yang terjadi," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz kepada Fox News.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pro-Kontra Kesepakatan Ekonomi Trump-Zelenskyy

Next Article Trump atau Kamala Harris Pimpin AS, RI Tetap Siap-siap!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|