DeepSeek Hajar Raksasa AS, Startup Jelata Ketiban Berkah

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - DeepSeek, perusahaan AI asal China baru-baru ini mengguncang dunia teknologi. Saham raksasa teknologi kawakan ramai-ramai rontok karena kehadiran DeepSeek yang diklaim lebih murah dan sama canggihnya dengan AI buatan Amerika Serikat (AS).

Kendati begitu, hadirnya DeepSeek dengan model R1 teranyar juga membawa berkah bagi startup AI kecil, karena memudahkan pengembangan inovasi AI mereka dengan biaya lebih terjangkau. 

Salah satunya dialami Hemanth Mandapati, bos Novo AI yang merupakan startup asal Jerman.

NovoAI diketahui sebagai pengguna awal chatbot DeepSeek. Ia memilih beralih ke model AI China dari ChatGPT OpenAI dua minggu yang lalu.

"Jika Anda telah membangun aplikasi Anda menggunakan OpenAI, Anda dapat dengan mudah bermigrasi ke yang lain, hanya butuh beberapa menit untuk beralih," katanya dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2025).

Kemunculan DeepSeek dinilai mengubah lanskap AI, menawarkan perusahaan akses ke teknologi dengan biaya yang lebih murah, menurut para eksekutif startup dan investor.

Hal ini juga berpotensi mendorong perusahaan AI lainnya untuk meningkatkan model mereka dan menurunkan harga.

"Ada tawaran dari DeepSeek yang lima kali lebih rendah dari harga sebenarnya," kata Mandapati.

"Saya menghemat banyak uang dan pengguna tidak melihat adanya perbedaan," imbuhnya.

Startup teknologi Eropa sendiri kini tengah berjuang untuk mengadopsi teknologi baru dengan kecepatan yang sama seperti AS, yang memiliki akses lebih mudah ke pendanaan. Para eksekutif mengatakan bahwa DeepSeek bisa menjadi game changer.

"Ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mendemokratisasi AI dan menyamakan kedudukan dengan Big Tech," kata Seena Rejal, COO NetMind.AI, yang merupakan pengguna awal DeepSeek.

Analis di Bernstein memperkirakan bahwa harga DeepSeek 20 hingga 40 kali lebih murah daripada model yang setara dari OpenAI.

OpenAI mematok biaya US$2,5 untuk 1 juta token input, atau unit data yang diproses oleh model AI, sementara DeepSeek saat ini mengenakan biaya $0,014 untuk jumlah token yang sama.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Teknologi AS-China Memanas Era Trump, RI Harus Gimana?

Next Article China Menang Telak, Amerika Makin Banyak Hambur Uang

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|