Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menggandeng swasta dan asosiasi untuk membangun tiga juta rumah. Hal ini disampaikan oleh (PKP) Maruarar Sirait.
"Seperti arahan Bapak Presiden Prabowo, bagaimana negara dalam konteks ini BUMN bersinergi juga dengan para pengusaha. Dan bersinergi antara pengusaha besar, pengusaha yang menengah, pengusaha kecil, dan pengusaha lokal," ucap Maruarar, Senin (10/2/2025).
Adapun beberapa asosiasi yang disebutkan terlibat dalam pembangunan tiga juta rumah tersebut adalah REI, Himpera, Perumnas, Apersi, dan APPERNAS Jaya.
Maruarar pun menekankan, program pembangunan tiga juta rumah ini juga harus menguntungkan bagi setiap pihak.
"Harus saling menguntungkan, menguntungkan bagi negara, menguntungkan bagi rakyat yang nanti mengisi rumahnya, dan juga menguntungkan bagi dunia usaha," terang Maruarar.
"Saya pikir harus tiga-tiganya untung, negara, dalam hal ini BUMN harus untung Pak Erick, kemudian juga bagaimana swastanya, dan juga rakyat yang akan menempati itu," sambungnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) mengatakan fokus kepada pembangunan rumah KPR bersubsidi untuk masyarakat kecil.
"APERSI itu sendiri fokus kepada pembangunan rumah KPR bersubsidi untuk masyarakat kecil. Dan saya sangat apresiasi kepada Bapak Menteri BUMN dan Menteri PKP dalam hal ini, selalu konsolidasi dan koordinasi bagaimana mewujudkan rumah rakyat itu sebagai program strategis," ucap Ketua Umum APERSI Juanaedi .
Dalam kesempatan yang sama, Bang Ara juga mengungkapkan sudah ada lima lokasi strategis di Jakarta dan sekitarnya untuk pembangunan tiga juta rumah.
Deret Investor Asing Minati Program 3 Juta Rumah
Sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan ada beberapa investor maupun pemerintah dari luar negeri yang siap berinvestasi pada pembangunan dalam program 3 juta unit rumah per tahun. Totalnya bahkan bisa lebih besar dari yang ditargetkan pemerintah.
"Investor dari Qatar 1 juta unit berupa apartemen, dari pemerintah Qatar 3-5 juta apartemen, jadi total Qatar 4-6 juta unit hunian," kata Hashim.
Tidak ketinggalan, pada 31 Januari nanti, dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab juga bakal melakukan perjanjian dengan pemerintah RI dalam membangun 1 juta unit rumah. Presiden Prabowo dijadwalkan menyaksikan penandatanganan tersebut dan sudah menyetujuinya.
"Berarti ada 5-7 juta rumah cuma dari 2 negara. Ada juga dari Turki investor swasta, Singapura 100 ribu unit, saya kira cepat, lebih cepat dari 3 bulan ini," kata Hashim.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Anggaran Dipangkas, Ara Tegaskan 3 Juta Rumah Jalan Terus
Next Article Rumah Gratis Tetap Dapat Sertifikat? Ini Penjelasan Menteri Ara