Developer dan Perbankan Didorong Kembangkan Hunian Vertikal Terjangkau

4 hours ago 1

Developer dan Perbankan Didorong Kembangkan Hunian Vertikal Terjangkau Wakil Walikota Jogja, Wawan Hermawan dalam Festival Asset Sales Kantor Cabang Syariah BTN Yogyakarta, di Hotel Khas Tugu, Senin (24/11/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Harianjogja.com, JOGJA—Kota Jogja memiliki lahan yang sempit dan harga tanah yang tinggi. Maka Pemkot Jogja mendorong pengembangan perumahan ke depan berorientasi hunian vertical yang tetap terjangkau bagi warga Jogja.

Wakil Walikota Jogja, Wawan Hermawan, menjelaskan sempitnya lahan dan tingginya harga tanah membuat anak muda Jogja tidak mampu membeli rumah di kotanya sendiri, yang akhirnya pindah dari Kota Jogja setelah cukup dewasa dan ingin membeli rumah.

“Trennya anak muda di Kota Jogja semakin tidak mampu membeli rumah di kotanya sendiri. Nah apakah developer dan perbankan bisa memberikan stimulus utnuk membuat gebrakan di Kota Jogja?” ujarnya dalam Festival Asset Sales Kantor Cabang Syariah BTN Yogyakarta, di Hotel Khas Tugu, Senin (24/11/2025).

Ia menegaskan Pemkot Jogja mendukung agar masyarakat ber-KTP Kota Jogja punya kemampuan beli rumah di kotanya sendiri. “Lambat laun tergerus menipis. Orang ber-KTP Jogja selesia kuliah hilang. Ini tantangan kami agar orang Jogja tetap tinggal di Jogja,” katanya.

Maka menurutnya ke depan investasi perumahan di Kota Jogja perlu berorientasi pada hunian vertical yang terjangkau. “Developer berani ga bikin perumahan yang baik tapi relatif murah. Dengan konsep rumah naik [vertical],” ungkapnya.

Program 3 juta rumah dari Kementerian Perumahan pun tidak bisa terwujud di Kota Jogja karena sudah tidak ada lahan. Maka hunian vertical menjadi solusi untuk tetap menjalankan program tersebut. “Kalau dikembangkan harus berani ke atas,” paparnya.

Ia berharap BTN Syariah yang mulai Desember nanti menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) dapat terus mengembangkan skema pembiayaan baik untuk perumahan maupun UMKM di Kota Jogja. “Harapan kami bsn bisa berkolaborasi dengan Pemkot Jogja dengan konsep jangan tradisional, tapi dengan penyesuaian,” kata dia.

Festival Assets Sales merupakan program BTN Syariah untuk menawarkan kepada investor atau developer, aset-aset macet milik BTN Syariah. Program ini rutin digelar setiap tahun dengan puluhan aset yang ditawarkan.

“Rutin kami selenggarakan setiap tahun yang tujuannya untuk memperkenalkan atau menjangkau mitra bisnis kami terkait dengan aset-aset BTN Syariah yang dalam status macet,” kata Branch Manager Kantor Cabang Syariah BTN Yogyakarta, Supriyono.

Terdapat beberapa skema yang diberikan untuk menjangkau aset-aset tersebut, yakni ada yang langsung bernegosiasi atau jual sukarela dari nasabah, kemudian mitra bisa bernegosiasi langsung. “Yang kedua, skema dengan lelang. Untuk lelang biasanya itu kami lakukan ketika nasabah-nasabah kita yang tidak bisa dihubungi atau sudah rumah kosong,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|