Jakarta, CNBC Indonesia - Kesepakatan fase pertama antara Israel dan Hamas untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza disambut luas oleh para pemimpin dunia. Namun, komunitas internasional menekankan pentingnya implementasi segera dan penuh agar perdamaian di wilayah tersebut benar-benar terwujud.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (8/10/2025) mengumumkan tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas sebagai bagian dari rencana perdamaian yang ia gagas. Trump menyebutnya sebagai "hari yang luar biasa bagi dunia" dan memuji peran mediator dari Qatar, Mesir, serta Turki.
"Israel dan Hamas telah menandatangani fase pertama Rencana Perdamaian kami. Semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian abadi," kata Trump di akun Truth Social.
Selain Trump, berikut respons lain atas kesepakatan tersebut.
Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut kesepakatan ini sebagai "momen kelegaan mendalam" bagi dunia, terutama bagi para sandera dan warga sipil Gaza yang telah menderita selama dua tahun perang.
"Perjanjian ini harus segera dilaksanakan sepenuhnya, tanpa penundaan, dan disertai pencabutan semua pembatasan bantuan kemanusiaan," ujar Starmer, seperti dikutip Reuters.
Kanada
Dukungan juga datang dari Kanada. Melalui Global Affairs Canada, pemerintah menyebut kesepakatan ini sebagai langkah positif menuju perdamaian abadi.
"Setelah dua tahun panjang, para sandera akhirnya akan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka. Bantuan kemanusiaan harus segera diberikan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza," demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.
Israel
Dari pihak Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut hari tercapainya kesepakatan sebagai "hari penting bagi Israel". Ia berjanji segera memulangkan seluruh sandera dan menyampaikan terima kasih kepada Trump.
"Dengan pertolongan Tuhan, kita akan terus mencapai tujuan kita dan memperluas perdamaian dengan tetangga," ujar Netanyahu.
Hamas
Sementara itu, Hamas menegaskan bahwa mereka menyambut baik upaya mediasi yang dilakukan negara-negara regional dan Presiden Trump. Namun, kelompok tersebut menyerukan agar Israel benar-benar memenuhi kewajiban dalam perjanjian.
"Kami menyerukan kepada semua pihak Arab, Islam, dan internasional untuk memastikan pemerintah pendudukan tidak menghindari atau menunda pelaksanaan apa yang telah disepakati," tegas Hamas dalam pernyataannya.
PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengapresiasi terobosan diplomatik ini, namun mengingatkan agar semua pihak memastikan gencatan senjata permanen dan akses kemanusiaan tanpa hambatan.
"Pertempuran harus dihentikan untuk selamanya. Penderitaan harus diakhiri," ujarnya. "PBB akan mendukung penuh implementasi kesepakatan ini dan mempercepat pengiriman bantuan serta rekonstruksi Gaza."
Selandia Baru
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters menilai kesepakatan ini merupakan langkah awal penting menuju perdamaian abadi.
"Hamas perlu membebaskan semua sandera dan Israel harus menarik pasukannya ke garis yang disepakati. Kami mendesak kedua pihak untuk terus berupaya mencapai resolusi tuntas," katanya.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan