Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang mencatat pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat sepanjang 2024, hanya 0,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini merosot tajam dari pertumbuhan 1,5% yang tercatat pada 2023, mencerminkan tantangan besar yang dihadapi ekonomi Jepang meskipun ada lonjakan ekspor di kuartal terakhir tahun lalu.
Data yang dirilis pemerintah Jepang pada Senin (17/2/2025) menunjukkan sejatinya ekonomi Jepang tumbuh lebih baik dari perkiraan pada kuartal IV, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,7% dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka ini jauh melampaui ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang hanya memperkirakan kenaikan 0,3%.
Secara tahunan, ekonomi Jepang tumbuh 2,8%, jauh di atas perkiraan 1% yang diprediksi oleh para analis. Kuartal sebelumnya, ekonomi Jepang hanya mencatat pertumbuhan 0,4% setelah revisi.
Lonjakan ekspor menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal IV. Dibandingkan kuartal sebelumnya, ekspor Jepang meningkat signifikan, memberikan dorongan besar terhadap PDB.
Namun, di sisi lain, permintaan domestik justru menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi, dengan data menunjukkan adanya kontraksi kecil dalam konsumsi domestik. Hal ini menyoroti kelemahan daya beli masyarakat Jepang, meskipun ada beberapa indikator yang menunjukkan perbaikan.
Meskipun begitu, sepanjang tahun pertumbuhan ekonomi tetap lesu, karena ekspor yang kuat di akhir tahun tidak cukup untuk menutupi lemahnya aktivitas domestik sepanjang tahun 2024.
Adapun data PDB ini muncul di tengah langkah Bank Sentral Jepang (BoJ) yang baru-baru ini menaikkan suku bunga menjadi 0,5%, level tertinggi sejak Oktober 2008.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di kuartal IV, BoJ memiliki lebih banyak ruang untuk tetap pada jalur pengetatan moneter, terutama jika konsumsi domestik menunjukkan perbaikan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Salah satu indikator yang mendukung kemungkinan kebijakan pengetatan lebih lanjut adalah data belanja rumah tangga Jepang pada Desember 2024, yang naik 2,7% secara tahunan dalam nilai riil.
Angka ini jauh melampaui ekspektasi analis yang disurvei oleh Reuters dan menandai pertumbuhan pertama sejak Juli 2024. Hal ini memberikan sinyal bahwa konsumen Jepang mulai kembali membelanjakan uang mereka, yang dapat membantu menopang ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Konsumsi Tergerus-Bunga Tinggi, "Syukur" PDB RI 2024 Bisa 5,03%
Next Article Jepang Mulai 'Jatuh Miskin', Tokyo Disebut Jadi Ibu Kota Seks Asia