Eksploitasi Hewan: Sirkus Menjadi Tempat Penyiksaan Hewan

2 hours ago 1

Image rosita rahma

Info Terkini | 2025-10-06 17:42:13

Masalah ketidaksejahteraan hewan di sirkus Taman Safari Indonesia menjadi pusat perhatian karena hewan yang ada di Taman Safari dipaksa melakukan atraksi yang tidak sesuai dengan sifatnya sebagaimana hewan bersikap, ditempatkan di dalam kandang yang sempit, dan melewati hari-hari penuh dengan pelatihan yang tidak etis. Ketidaksejahteraan ini menyebabkan hewan di taman safari mengalami dampak buruk pada kesehatan dan perilaku mereka. Fenomena ini menimbulkan permasalahan etis dan hukum, serta menimbulkan perdebatan luas di masyarakat.


Konsep kesejahteraan hewan meliputi kondisi fisik yang baik, keadaan mental yang stabil, dan kebebasan hewan dalam mengekspresikan perilaku alaminya, berdasarkan prinsip “Five Freedoms”. Ketidaksejahteraan muncul akibat lingkungan yang tidak mendukung, pelatihan atraksi yang ekstrim, dan kurangnya pendekatan psikologis sehingga hewan menunjukkan perilaku abnormal seperti stereotip dan agresi. Stres berkepanjangan pada hewan dapat menurunkan sistem imun dan kualitas hidup hewan tersebut.


Data dan studi kasus menunjukkan bahwa hewan sirkus sering mengalami kekerasan fisik akibat teguran yang diberikan oleh pekerja sirkus berupa penyetruman, pemukulan, penyiksaan mental, serta lingkungan yang tidak mendukung kebutuhan alami mereka. Kasus ini menimbulkan perhatian publik terhadap aspek etis dan pengelolaan sirkus yang tidak manusiawi, baik terhadap hewan maupun manusia.


Implikasi etis dan hukum dari ketidaksejahteraan hewan dan pekerja sirkus kini menuntut perbaikan sistem dan pengawasan yang ketat. Secara moral, perlakuan kasar manusia kepada hewan melanggar penghormatan terhadap makhluk hidup, sementara dari sisi hukum ada regulasi perlindungan satwa dan pekerja yang harus dipatuhi. Pengelola dan pelaku eksploitasi berpotensi menerima sanksi hukum jika gagal memenuhi standar kesejahteraan dan hak asasi.


Rekomendasi yang dianjurkan yaitu penghapusan atraksi hewan yang menyebabkan stres dan mengubahnya dengan teknologi modern seperti hologram. Penguatan pengawasan hukum terhadap hewan dan edukasi publik sangat penting agar masyarakat mendukung hiburan yang beretika dan tidak mengecam makhluk hidup. Kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pengelola sirkus, dan masyarakat, diperlukan untuk mewujudkan sirkus dan taman safari yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|