ESDM Beberkan Kunci Keandalan Listrik RI

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan cara agar kelistrikan di Indonesia bisa menjadi andal. Setidaknya, terdapat 6 faktor yang bisa membuat listrik menjadi andal.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral M. Pradana Indrasaputra, menjelaskan bahwa keandalan listrik terdapat di berbagai sisi.

"Kalau kita definisikan listrik andal, saya bagi dalam konteks yang lebih sederhana. Jadi kalau kita bicara mikro, di rumah masing-masing, listrik andal itu ialah tersedia dan berkualitas. Jadi listriknya ada dan gak mati-mati lah, kira-kira seperti itu," ujarnya dalam Road to Hari Tambang 2025, Rabu (29/10/2025).

Dalam konteks makro, dia menyebutkan ada empat pilar utama yang menjadi ukuran yakni ketersediaan (availability), akses (accessibility), keterjangkauan harga (affordability), dan diterima (acceptability).

"Yang pertama availability dulu, sekali lagi tersedia dulu. Yang kedua apa? Accessibility. Itu bisa diakses oleh banyak orang. Nah ini kita bicara soal pemerataan aksesnya di daerah 3T," jelasnya.

Saat ini, pihaknya menaruh perhatian besar pada pemerataan listrik agar seluruh wilayah Indonesia bisa menikmati akses yang sama.

Selain ketersediaan dan akses, faktor keterjangkauan juga menjadi sorotan. Dia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara transisi energi menuju net zero emission dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.

"Nah ini tantangan kita bahwa bagaimana pemerintah di sini menjaga keseimbangan bahwa kita menuju transisi energi yang berkelanjutan, tapi bagaimana juga energi kita ini tetap harus terjangkau oleh masyarakat," tambahnya.

Soal penerimaan terhadap sumber energi, menurutnya setiap daerah memiliki dinamika dan preferensi berbeda terhadap sumber pembangkit listrik. Selain empat faktor tersebut, pemerintah juga menyoroti dua faktor teknis yang menentukan keandalan sistem yakni reserve margin dan transmisi.

Idealnya, setiap pembangkit listrik memiliki cadangan daya sekitar 30-40%. "Rata-rata itu harus 30-40% lah kira-kira. Itu margin cadangannya di setiap pembangkitnya kurang lebih gitu," katanya.

Sementara di sisi transmisi, konsep N-1 menjadi standar keandalan yang diterapkan. "Jadi kalau dibayangkan di transmisi kita itu dia bisa sepasang minimal. Jadi kalau misalnya dan beban yang dibebankan kepada satu jaringan yang pertama misalnya itu maksimal 50%. Jadi kalau yang satunya lagi mati, dia bisa mengangkut kedua load dari beban itu," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gak Cuma Nikel, Timah RI Juga Kuasai Dunia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|