Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong percepatan finalisasi kerja sama investasi ekosistem baterai kendaraan listrik antara konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt Co dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa Antam dan Huayou tengah menyelesaikan perjanjian kerja sama untuk proyek investasi ekosistem baterai listrik bernama Proyek Titan. Meski begitu, ia tidak membeberkan hal apa yang belum disepakati antar kedua pihak tersebut.
"Titan ini kita lagi dorong untuk percepatan kerja sama antara Antam sama Huayou, lagi menyelesaikan perjanjian," ungkap Yuliot saat ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025).
Meskipun tidak membeberkan secara pasti kapan pencanangan batu pertama atau groundbreaking proyek ini akan dilaksanakan, namun Yuliot berharap agar proyek ini dapat segera mulai dibangun dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai, kita dorong bagaimana groundbreaking-nya," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Zhejiang Huayou Cobalt resmi menggantikan LG Energy Solution (LGES) pada proyek investasi baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia. Adapun, perusahaan asal China tersebut nantinya akan menggarap proyek senilai US$ 8,6 miliar atau Rp 139 triliun.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak lanjutnya LGES dalam salah satu proyek baterai tersebut merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Hal ini terjadi lantaran LGES tidak memenuhi komitmen awal yang sudah disepakati.
"Memang kita terminasi. Kenapa kita terminasi? Karena dari komitmen yang sudah disepakati dalam MOU maupun FS-nya itu belum dilaksanakan. Tetapi dari total proyeknya 9,8 miliar itu, 1,2 miliar sudah realisasi, sudah diresmikan di Karawang. 10 giga pertama," kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (23/5/2025).
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan pergantian mitra investasi dalam proyek baterai mobil listrik LGES kepada Zhejiang Huayou Cobalt diputuskan melalui Rapat Terbatas (Ratas) di Istana bersama Presiden Prabowo Subianto.
"Nah, karena dia tidak lanjutkan, maka yang menggantikan posisinya adalah Huayou. Kemarin sudah putus di ratas. Dan di Januari itu saya mengeluarkan surat untuk terminasi terhadap LG," kata Bahlil.
(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dilanjut Huayou, Proyek Baterai EV RI Siap Groundbreaking Agustus 2025