Fakta 53 Orang Tewas Diserang Wabah Misterius, Ini Penjelasan Pakar

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah penyakit misterius muncul di wilayah barat laut Kongo. Hal ini menyebabkan kematian 53 warga setempat dalam kurun waktu 5 pekan terakhir.

Hampir sebagian korban meninggal terkena penyakit misterius hanya beberapa jam sebelum menghela napas terakhir.

Wabah ini teridentifikasi di dua desa di Provinsi Equateur, Kongo, yang dimulai sejak 21 Januari 2025. Kedua desa berjarak 190 kilometer.

Sejauh ini, ada 419 kasus yang terdeteksi dan 53 orang meninggal, dikutip dari AP, Kamis (27/2/2025).

Otoritas kesehatan hingga kini belum mengetahui secara pasti penyebab wabah tersebut. Cara penyebarannya juga masih menjadi tanda tanya.

Kendati demikian, korban pertama yang teridentifikasi adalah 3 anak kecil di desa Boloko memakan kelelawar. Mereka meninggal 48 jam setelahnya, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) cabang Afrika pekan ini.

Dua pekan setelahnya, kasus kedua terdeteksi di desa Bomate. Sebanyak 400 orang tiba-tiba sakit. Kantor WHO Afrika mengatakan belum diketahui keterkaitan langsung antara 2 insiden di 2 desa berbeda tersebut.

Dokter Serge Ngalebato, direktur medis di Rumah Sakit Bikoro, mengatakan situasi di 2 desa tersebut berbeda.

"Kasus pertama menimbulkan banyak kematian dan terus kami selidiki karena merupakan situasi yang tak biasa. Lalu insiden kedua yang sedang kami hadapi saat ini, kami melihat banyak kasus malaria," kata Ngalebato.

Kantor Afrika mengatakan kasus di Boloko terjadi sangat cepat, dari terjadi infeksi sakit hingga kematian. Sementara kasus di Bomate memiliki angka infeksi lebih banyak.

Gejala Penyakit Misterius

Kementerian Kesehatan Kongo mengatakan sekitar 80% pasien yang terinfeksi memiliki gejala yang serupa. Di antaranya demam, meriang, badan pegal-pegal, dan diare.

Gejala tersebut termasuk umum di banyak kasus infeksi. Namun, otoritas kesehatan khawatir gejala yang menyebabkan kematian cepat ini merupakan tanda-tanda Ebola, yang juga terkait dengan infeksi binatang.

WHO mengatakan pihaknya masih menginvestigasi penyakit misterius ini untuk menemukan penyebabnya. Beberapa yang dicurigai adalah malaria, demam berdarah, keracunan makanan atau air, demam tifoid, dan meningitis.

Respons Pemerintah

Pemerintah mengatakan para pakar telah ditugaskan ke desa-desa yang terinfeksi sejak 14 Februari 2025. Mereka diminta membantu menyelidiki kasus ini, sehingga bisa menghambat penyebarannya.

Ngabelato mengatakan para pasien merespons pengobatan yang ditargetkan untuk gejala-gejala berbeda.

Lokasi terpencil desa-desa terinfeksi dan infrastruktur kesehatan yang kurang memadai menyulitkan penyelidikan dan penanggulangan pasien. Tantangan seperti ini terbilang lumrah ketika ada wabah di Kongo. Pada Desember lalu, ada juga penyakit misterius yang membunuh puluhan orang.

Ngebalato mengatakan wabah terbaru ini menyebabkan beberapa korban meninggal sebelum para pakar bisa menjangkau mereka.

"Harus ada aksi cepat tanggap untuk menyelidiki kasus ini di laboratorium, meningkatkan kapasitas isolasi dan manajemen kasus, serta memperkuat pengawasan dan komunikasi risiko," kata Kantor WHO Afrika.

Hutan Kongo Jadi Pemicu?

Ada kekhawatiran tentang penyakit yang menyebar dari hewan ke manusia di area-area yang penduduknya bisa memakan hewan liar. Angka wabah yang terkait dengan hewan di Afrika telah melonjak lebih dari 60% dalam satu dekade terakhir, menurut laporan WHO pada 2022 lalu.

Pakar mengatakan kejadian terbaru di Kongo bisa jadi juga dipicu oleh wabah dari hewan. Kongo merupakan 'rumah' sekitar 60% hutan tropis terbesar di dunia.

"Semua virus ini merupakan virus yang mempunyai reservoir di hutan. Oleh karena itu, selama kita memiliki hutan ini, kita akan selalu menghadapi beberapa epidemi virus yang akan bermutasi," kata Gabriel Nsakala, profesor kesehatan masyarakat di Universitas Pedagogi Nasional Kongo, yang sebelumnya bekerja di Kementerian Kesehatan Kongo untuk program tanggap Ebola dan virus Covid-19.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|