Fenomena Negara Pangkas Anggaran ke Mana-Mana, Inggris Kena

1 week ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves akan merinci pemotongan belanja miliaran pound. Ini untuk mengatasi keuangan publik negara yang sedang sakit.

Pembaruan belanja tersebut muncul saat pemerintahan yang dipimpin Partai Buruh, yang terpilih pada bulan Juli setelah kemenangan telak dalam pemilihan umum, menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lamban dan meningkatnya biaya pinjaman. Meskipun, menurut Kantor Statistik Nasional, tingkat inflasi tahunan Inggris menurun menjadi 2,8% pada bulan Februari dari 3,0% pada bulan Januari, angka itu tetap lebih tinggi dari target 2%.

"Momen ini menuntut pemerintah yang aktif untuk mengamankan masa depan Inggris," kata Reeves dalam pernyataan pers menjelang pembaruan fiskal, dikutip dari AFP, Rabu (26/3/2025).

Meningkatnya ketidakpastian global atas tarif AS dan perang di Ukraina telah menambah kesulitan ekonomi Inggris, menggerogoti cadangan fiskal pemerintah sebesar £9,9 miliar (Rp 212 triliun). Reeves sendiri telah memperingatkan bahwa sejak anggaran pelantikannya pada bulan Oktober, "dunia telah berubah".

Pemotongan anggaran dilakukan di tengah pernyataan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru-baru ini yang berkomitmen menaikkan pengeluaran untuk pertahanan. Selasa malam, pemerintah mengumumkan peningkatan sebesar £2,2 miliar tahun depan.

"(Reeves) tidak mungkin mengumumkan banyak hal hari ini yang akan membantu meredakan kekhawatiran seputar ekonomi Inggris," kata ahli strategi investasi di perusahaan manajemen kekayaan Quilter, Lindsay James.

"Pertumbuhan ekonomi sangat kecil dan berisiko mengalami kemunduran," tambahnya.

Upaya Reeves untuk menopang kas publik dibatasi oleh aturan fiskalnya sendiri dan janjinya untuk tidak menaikkan pajak, yang meningkatkan prospek pemotongan belanja. Aturan tersebut mencegahnya meminjam untuk mendanai pengeluaran sehari-hari dan menyerukan agar utang turun sebagai bagian dari produk domestik bruto pada tahun 2029-2030.

Pemerintahan kiri-tengah telah mengumumkan akan memangkas biaya operasional pemerintahan sebesar 15% selama lima tahun ke depan. Target penghematan tahunan lebih dari £2 miliar di seluruh layanan sipil Inggris.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Inggris Siap Kirim Pasukan Jika Ukraina Membutuhkan

Next Article Agenda Prabowo di Inggris, Temui Raja Charles hingga PM Keir Starmer

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|