Gaya Trump di Hari Pertama Kerja, 'Babat Habis' Kebijakan Biden

3 hours ago 1

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

22 January 2025 12:42

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Donald Trump langsung memulai tugasnya sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS), Senin (201/2025). Setelah dilantik, Trump langsung mengumumkan bahwa pada hari pertamanya ini, ia akan membatalkan 80 kebijakan yang diambil pendahulunya, Joe Biden. (REUTERS/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Trump menyebut kebijakan Biden radikal dan merusak, termasuk pembekuan peraturan baru dan perekrutan. "Saya akan mencabut hampir 80 tindakan eksekutif pemerintahan sebelumnya," ujar Trump di Capital One Arena, Washington, usai pelantikannya, Senin. (REUTERS/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan pada hari Senin (20/1/2025) malam waktu setempat, Gedung Putih mengatakan bahwa dalam waktu 120 hari sejak perintah tersebut, pejabat pemerintah akan mengembangkan rencana perekrutan pegawai negeri sipil federal yang akan "mengembalikan prestasi pada layanan pemerintah." (REUTERS/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Pembekuan perekrutan pegawai pemerintah juga dipasangkan dengan perintah kembali ke kantor. Ini akan membuat banyak pekerja jarak jauh pemerintah dipaksa untuk pergi bekerja lima hari seminggu. (REUTERS/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Pengumuman tersebut, yang telah disebarluaskan selama berbulan-bulan, merupakan salah satu dari banyak upaya untuk memangkas tenaga kerja federal dan melumpuhkan upaya pemerintahan sebelumnya. (REUTERS/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Sebelumnya, Trump secara resmi mengumumkan pembentukan kelompok penasihat yang bertujuan untuk melakukan pemotongan besar-besaran terhadap pemerintah AS dan pembatalan besar-besaran terhadap lembaga-lembaga pemerintah. Langkah ini memicu gugatan hukum langsung dari pihak yang menentang. (REUTERS/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Para ahli menyebut pembatasan perekrutan, pekerjaan fleksibel, dan pemotongan biaya akan mendorong pegawai federal keluar. CEO Tesla Elon Musk, yang memimpin badan penasihat Trump, meramalkan mencabut hak bekerja jarak jauh akan memicu "gelombang pemutusan hubungan kerja sukarela." (REUTERS/Carlos Barria)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|