REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengelola kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menyiapkan aturan terbaru bagi komunitas fotografi guna menjaga privasi pengunjung. Ini sekaligus membedakan kegiatan dokumentasi pribadi dan komersial.
“Semua kegiatan dokumentasi harus berdasarkan norma kesopanan dan tidak mengganggu aktivitas fisik maupun privasi pengunjung,” kata Direktur Umum Pengawas Pengelolaan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Hadi Sulistia saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Hadi menjelaskan, aturan terkait komunitas fotografi tersebut sedang dalam proses pembahasan untuk penyempurnaan yang menyesuaikan syarat dan ketentuan baru.
Menurut dia, peraturan itu dirancang karena semakin beragamnya aktivitas nonolahraga di kawasan GBK, termasuk kegiatan wisuda dan fotografi dalam bentuk komersial.
“Untuk kegiatan nonkomersial tidak ada biaya, tetapi dikenakan tarif bagi kegiatan fotografi komersial. Tujuannya agar jumlah dan area kegiatan fotografer tidak mengganggu aktivitas serta privasi pengunjung,” ujar Hadi.
Ia menambahkan, pengaturan tersebut berpijak pada prinsip inklusif, tidak mengganggu kegiatan publik, menghormati privasi dan perlindungan data pribadi, serta mendukung industri kreatif sebagai bagian dari kontribusi ekonomi masyarakat.
Terkait besaran tarif izin komersial, kata dia, nilainya bervariasi tergantung lokasi dan jenis kegiatan. Sementara untuk kegiatan seperti penelitian, studi banding lembaga pendidikan, atau survei, umumnya tidak dikenakan biaya.
Kegiatan dokumentasi pribadi diperbolehkan menggunakan ponsel, kamera mirrorless, DSLR, atau kamera aksi, termasuk penggunaan tongkat swafoto (tongsis) dan monopod.
Namun, untuk kegiatan di luar kepentingan pribadi, seperti pengambilan gambar komersial, penelitian, liputan media, atau produksi video musik dan iklan, wajib memperoleh izin tertulis dari pengelola GBK.
“Alur izin tertulis tergantung pada tujuan kegiatan dokumentasinya. Misalnya, untuk kegiatan syuting video iklan atau lagu, maka pengajuan dilakukan kepada kepala unit yang menjadi lokasi syuting,” terang Hadi.
sumber : ANTARA