Genjot EBT Hingga 2040, RI Butuh Jaringan Lebih dari 1x Keliling Bumi

2 months ago 29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan jaringan transmisi sepanjang 63 ribu Kilometer Sirkuit (kms) untuk mengakselerasi energi baru terbarukan (EBT) hingga 2040 mendatang.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, panjang jaringan transmisi EBT yang dibutuhkan tersebut diperkirakan melebihi satu kali perjalanan mengelilingi bumi. Adapun, untuk merealisasikan pembangunan jaringan transmisi ini, dana yang dibutuhkan mencapai US$ 25 miliar.

"Mulai hari ini hingga tahun 2040, jalur transmisi sepanjang 63.000 kms. Saudara sekalian, kalau mau jalan keliling bumi, jaraknya 42.000 kms," ujar Darmawan dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Jakarta, Selasa (11/02/2025).

Adapun, rencana pembangunan jaringan transmisi ini nantinya akan sejalan dengan target Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 yang hingga kini masih dilakukan pembahasan.

"Jadi komitmen pemerintah di sini sangat kuat. Bagaimana kita akan beralih dari berbasis fosil ke berbasis energi terbarukan," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa jaringan transmisi listrik dengan jangkauan yang luas atau super grid merupakan kunci dari program transisi energi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi EBT yang melimpah, sehingga infrastruktur untuk bisa menyalurkan sumber EBT yang besar tersebut perlu dibangun.

"Saya ingin menunjukkan infrastruktur kita ke depan, super grid ini menjadi semakin penting supaya kita next bisa sharing dari sini, dari sumber daya dan juga sisi demand (kebutuhan) disambungkan ke seluruh pulau utama," ungkap Dadan dalam acara Rembuk Nasional Transisi Energi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, dikutip Kamis (7/3/2024).

Dadan memaparkan bahwa sumber EBT di Indonesia sangat beragam dan terdapat di lokasi yang jauh dari sumber kebutuhan energinya. Dengan begitu, dia mengatakan bahwa sumber EBT yang tersebar itu perlu disambungkan melalui super grid yang bisa menjangkau seluruh pulau besar di Indonesia.

"Ya kalau demand-nya besar, misalkan di Pulau Sulawesi, atau di bagian barat Jawa," tambahnya.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

UMKM Difabel Binaan PLN Raup Omset Rp 800 Juta & Tembus Pasar Ekspor

Next Article Video: Direktur Utama PLN Resmikan Joint Office IHA-Inaha

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|