Gerbang Pagi Jadi Solusi Kelangkaan Bahan Pangan untuk MBG

2 hours ago 2

Gerbang Pagi Jadi Solusi Kelangkaan Bahan Pangan untuk MBG Foto ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis berupa mi ayam lengkap dengan sayur dan kerupuk pangsit serta buah. - dok - Harian Jogja

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih berkomitmen untuk menyukseskan Gerakan Pengembangan Pangan dan Gizi (Gerbang Pagi) di Masyarakat. Langkah ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di Bumi Handayani.

“Sudah dibuat Surat Edaran tentang Gerbang Pagi. Ini terus kami sosialisasikan di masyarakat dengan melibatkan panewu maupun lurah,” katanya, Selasa (4/11/2025).

Menurut dia, program ini memberikan banyak manfaat abgi masyarakat. Pasalnya, dengan memanfaatkan perkarangan di sekitar rumah untuk bercocok tanam maupun berternak, maka bisa memperkuat ketahanan pangan.

Terlebih lagi, sambung Mbak Endah, adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa berpengaruh terhadap stok pasokan bahan pangan di pasaran. Pasalnya, total ada 59 dapur yang direncanakan beroperasi di Gunungkidul untuk melayani program ini.

“Kalau semua sudah beroperasi, bisa dimungkinkan bahan baku di pasaran fokus untuk memasok ke dapur sehat. Kalau sudah begini, bisa terjadi kelangkaan. Makanya, harus diantisipasi,” katanya.

Menurut dia, program Gerbang Pagi bisa menjadi solusi untuk mengantisipasi potensi kelangkaan stok pangan di pasaran karena dipergunakan memasok MBG. Oleh karena itu, Mbak Endah mengajak masyarakat benar-benar mengoptimalkan perkarangan dimiliki untuk disulap menjadi lahan produktif.

“Jadi tidak hanya untuk aneka pertanian berupa penanaman sayuran, tapi juga bisa dipergunakan beternak,” katanya.

Ditambahkan dia, sudah mencoba untuk beternak ayam petelur sebanyak delapan ekor. Adapun hasilnya, setiap hari bertelur sebanyak enam ekor dengan hasil enam telur.

“Telurnya bisa memenuhi gizi keluarga. kalau ada sisa nantinya bisa dijual ke Koperasi Desa Merah Putih yang direncanakan memasok bahan baku ke dapur sehat,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, program ketahanan pangan merupakan yang penting dan masuk dalam kegiatan prioritas. Oleh karena itu, penguatan dilaksanakan dengan sejumlah program. Salah satunya, dengan Gerbang Pagi agar Masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam gerakan penguatan ketahanan pangan di Bumi Handayani.

“Gerakan ini dimulai dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah. Kalau bisa produktif, maka ketahanan pangan di Gunungkidul bisa terus ditingkatkan,” kata Rismiyadi,

Gerakan Gerbang Pagi didukung oleh Badan Pangan Nasional, Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025, serta APBD Kabupaten Gunungkidul. Sebanyak 15 TP PKK Kalurahan di Kapanewon Karangmojo, Ponjong, Saptosari, Semin, dan Gedangsari menjadi motor penggerak gerakan pangan berbasis masyarakat.

Kegiatan yang dijalankan meliputi pengembangan Kebun Beragam Bergisi Seimbang dan Aman (B2SA), pelatihan pengolahan pangan lokal, bimtek pemanfaatan pekarangan, dan pemberian bantuan modal pengolahan pangan sebesar Rp75 juta per TP PKK Kalurahan. “Selain itu, juga ada kursus tani dan temu lapang melibatkan 2.000 pertani, hingga pendampingan budidaya komoditas pangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|