Gunung Lewotobi RI Erupsi, Perhatikan Instruksi Badan Geologi

2 months ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV atau Awas pada pukul 03.00 Wita, Kamis (13/2/2025).

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan berdasarkan pemantauan terkini, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari puncak gunung serta sektoral sejauh 7 km ke arah barat daya hingga barat laut.

"Tentu saja wilayah yang menjadi rekomendasi kami untuk dihindari ataupun dikosongkan dari segala aktivitas, itu pada radius 6 km dan secara sektoral 7 km, itu meliputi 6 desa. 6 desa yang harus dilakukan pengungsian," ujar Wafid dalam Konferensi Pers, dikutip Jumat (14/2/2025).

Menurut Wafid, enam desa yang terdampak dan wajib dikosongkan diantaranya yakni Desa Nobu, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Dusun Kampung dengan Dusun Podor, dan juga Desa Nawokote.

"Desa-desa itulah yang masuk ke dalam radius yang harus dikosongkan untuk segala aktivitas," katanya.

Untuk sementara waktu, pemerintah telah menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga terdampak dan merekomendasikan untuk tetap menggunakan tempat pengungsian lama yang telah disediakan.

"Kami juga sudah menyediakan 2 titik bor air tangan untuk dibantu, untuk membantu masyarakat di dalam keperluan sehari-hari untuk air bersih. Kami sudah menyediakan bersama-sama PEMDA 2 titik sumber bor air," ujarnya.

Wafid membeberkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki karakteristik erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran material pijar serta endapan abu. Gunung ini juga mengalami erupsi magmatis yang menghasilkan kubah lava, aliran lava, dan awan panas guguran.

"Di tahun 2024 atau tahun lalu di awal-awal Januari-Februari itu sempat mengalami strombolian eruption ya di situ," katanya.

Ia lantas memerinci bahwa sejak 17 Desember 2023, status gunung api ini beberapa kali mengalami perubahan. Awalnya berada di Level II (Waspada) kemudian meningkat menjadi Level III (Siaga) pada 1 Januari 2024, lalu naik ke Level IV (Awas) pada 9 Januari 2024.

Statusnya kembali diturunkan ke Siaga pada 29 Januari 2024 dan naik lagi menjadi Awas pada 3 November 2024. Lalu, pada 25 Desember 2024 statusnya kembali turun ke Level III (Siaga) sebelum akhirnya kembali dinaikkan menjadi Awas pada 13 Februari 2025.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Erupsi Gunung Lewotobi Bikin Okupansi Hotel NTT Anjlok 50%

Next Article Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus! Dilarang Dekati Radius 7 Km

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|