Hampir 40 Persen Sampah di Sleman Berasal dari Empat Kapanewon Ini

2 hours ago 8

Hampir 40 Persen Sampah di Sleman Berasal dari Empat Kapanewon Ini Pembuangan sampah open dumping. / Foto ilustrasi Freepik

Harianjogja.com, SLEMAN—Empat Kapanewon di Kabupaten Sleman, Depok, Ngaglik, Gamping, dan Mlati menjadi wilayah aglomerasi Kota Jogja menyumbang 40% produksi sampah di Sleman. 

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sugeng Riyanta, mengatakan empat kapanewon itu menyumbang timbulan sampah hingga 235,99 ton per hari (tph) atau 39,12% sepanjang 2024. Hampir 40%.

Secara rinci, Depok menyumbang 70,16 tph, Ngaglik 56,77 tph, Gamping 55,02 tph, dan Mlati 54,04 tph. Kapanewon lain, Moyudan menyumbang 17,78 tph, Minggir 17,03, Seyegan 27,45, Godean 38,31, Berbah 31,81, Prambanan 28,43, Kalasan 46,10, Ngemplak 36,28, Sleman 38,60, Tempel 28,37, Turi 19,42, Pakem 19,68, dan Cangkringan 16,54. Totalnya 365,80 tph atau 60,78%.

BACA JUGA: Tumpukan Sampah Liar Masih Ditemukan di Wilayah Sewon dan Banguntapan

Dengan begitu, timbulan sampah dari seluruh kapanewon menyentuh 601,79 tph. Sampah ini dihasilkan dari aktivitas 1.157.290 penduduk sepanjang 2024. Per jiwa bisa menghasilkan timbulan sampah 0,52 kilogram (kg) per hari.

“Data itu belum termasuk produksi [sampah] dari tempat wisata, hotel, restoran, dan usaha lainnya,” kata Sugeng dihubungi, Jumat (26/9/2025).

Apabila melihat kajian masterplan persampahan 2023, sumber sampah paling besar berasal dari rumah tangga 68,67%, lalu disusul fasilitas publik 19,16%, dan pasar 9,34%. Sisanya bersumber dari perniagaan, perkantoran, dan lainnya.

Selaras dengan sumber sampah terbesar tersebut, jenis sampah sisa makanan menyumbang persentase 46,5%. Peringkat keduanya adalah plastik 32,77% dan ketiga adalah kertas/ karton 17,08%. Sisanya ada logam, kain, kardus/ kulit, kaca, dan lainnya.

Sejak 2019 hingga 2022, ada peningkatan sampah masuk ke TPA Piyungan dari Sleman. Pada 2019, timbulan sampah di Kabupaten Sleman mencapai 699,12 ton per hari. Dari jumlah tersebut, Sleman membuang 184 tph ke TPA Piyungan. Pada 2022, Sleman kemudian mengirim 288 tph. 

Selain sosialisasi edukasi, Pemkab Sleman terus menyediakan fasilitas dan/ atau membangun tempat pengolahan sampah, seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Ada tiga TPST yang saat ini beroperasi, yaitu TPST Tamanmartani Kalasan, TPST Sendangsari Minggir, dan TPST Donokerto Turi.

Khusus TPST Donokerto belum dapat beroperasi maksimal lantaran masih dalam tahap uji coba. Pemkab sebenarnya juga berencana membangun satu TPST lagi di Sumberarum Moyudan. Hanya, rencana ini batal terealisasi pada 2025 lantaran izin penggunaan TKD belum juga turun. Belum ada kepastian apakah pembangunannya dapat dilakukan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|