Harga Minyak Labil Usai China Balas Tarif AS

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah di pasar spot menurun pada hari ini meskipun sempat mengalami kenaikan di awal pagi tadi.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (05/02/2025) pukul 10:36 WIB, harga minyak brent turun 0,44% di posisi US$75,86 per barel. Begitu pula harga minyak WTI mengalami depresiasi 0,31% di posisi US$72,47 per barel dibandingkan perdagangan sebelumnya (04/02/2025).

Dilansir dari Reuters, harga minyak sedikit berubah pada awal Rabu setelah perdagangan yang bergejolak di sesi sebelumnya, karena investor mengabaikan dampak tarif China terhadap impor energi AS. Namun, dorongan baru Presiden AS, Donald Trump untuk menghilangkan ekspor minyak mentah Iran memberikan sedikit dukungan bagi harga minyak.

Pada hari Selasa, harga minyak sempat berfluktuasi tajam, dengan WTI turun hingga 3%, mencapai level terendah sejak 31 Desember, setelah China mengumumkan tarif atas impor minyak, gas alam cair (LNG), dan batu bara dari AS sebagai pembalasan atas tarif AS terhadap ekspor China.

Namun, harga sempat kembali naik setelah Trump menghidupkan kembali kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran, yang bertujuan membatasi program nuklir negara tersebut. Kampanye ini sebelumnya telah memangkas ekspor minyak Iran hingga nol selama masa jabatan pertamanya.

Menurut analis Goldman Sachs, dampak tarif balasan China terhadap harga energi akan terbatas, karena tarif ini tidak mengubah pasokan maupun permintaan global atas komoditas tersebut. Kedua negara tetap dapat menemukan pasar alternatif untuk ekspor mereka.

Kendati Trump menyatakan keterbukaan untuk berdialog dengan Iran, rencananya bisa berdampak pada sekitar 1,5 juta barel per hari ekspor minyak Iran, menurut analis ANZ yang mengutip data pelacakan kapal.

Harga minyak juga tertekan oleh peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar di AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

· Stok minyak mentah naik 5,03 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Januari, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute (API).

· Persediaan bensin naik 5,43 juta barel, sedangkan stok distilat turun 6,98 juta barel, menurut laporan API.

Data resmi stok minyak pemerintah AS dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Hambatan" RI Gaet Investasi Asing Saat Perang Dagang AS-China

Next Article Harga Minyak Ambruk Gegara Pengumuman dari AS

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|