Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo optimistis target Presiden RI Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8% tahun 2029 akan tercapai.
Hashim mengungkapkan hal tersebut didorong oleh berbagai program yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini termasuk dari program makan bergizi gratis (MBG), program 3 juta rumah per tahun selama 10 tahun, hingga pengembangan pusat data dan AI (kecerdasan buatan/artificial intelligence).
"Saya baru saja membuktikannya kepada Anda. Tingkat pertumbuhan minimal 8%," jelasnya dalam acara Indonesia Economic Summit 2025, di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Program MBG
Hashim menilai program MBG sendiri bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air, bahkan hingga 2%. Hal itu lantaran anggaran MBG yang sebelumnya hanya Rp 71 triliun bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 0,83%.
Dengan tambahan anggaran Rp 100 triliun, Hashim memperhitungkan bahwa akan ada tambahan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 2%.
"Jadi dengan program makan gratis itu sendiri, kita akan menambahkan 2% ke 5,3%. Dan mengapa? Karena pengeluaran akan dilakukan langsung ke ekonomi lokal," tegasnya.
Hashim memperhitungkan bahwa program MBG akan diberikan pada 82 juta anak di seluruh Indonesia, hal itu artinya akan ada pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemenuhan bahan makanan untuk 82 juta anak tersebut.
"Kondisi stabil dengan 82 juta orang yang harus diberi makan setiap hari. Kita akan membutuhkan 82 juta telur setiap hari. Kita membutuhkan 82 juta potong ayam, paha bawah, dan sayap ayam setiap hari," imbuhnya.
Program 3 juta rumah per tahun
Hashim juga mengatakan program 3 juta rumah per tahun yang akan dijalankan selama 10 tahun ke depan bisa menambah tingkat pertumbuhan ekonomi seperti yang ditargetkan pada tahun 2029 mencapai 8%.
Hal itu, lanjut Hashim, lantaran bisa mendorong bertumbuhnya sektor manufaktur dan mendorong kerja sama antara Indonesia dengan negara lain di sektor tersebut.
"Targetnya, ini adalah awal yang buruk, tetapi kami pikir itu bisa dilakukan, itu layak, 3 juta unit rumah per tahun selama 10 tahun ke depan. Itu targetnya. 1 juta unit apartemen di daerah perkotaan, 2 juta rumah keluarga tunggal di daerah pedesaan, termasuk desa-desa pesisir untuk para nelayan dan sebagainya," jelasnya.
Bahkan, Hashim memperhitungkan program tersebut bisa menambah pertumbuhan ekonomi hingga 2,5% per tahun.
"185 keterkaitan. Jika kami mencapai kondisi stabil, 3 juta unit per tahun, kami perkirakan kami dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kami sebesar 2% hingga 2,5% per tahun. Itu sudah lebih dari 8%," bebernya.
Hashim juga menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari program tersebut didukung dengan kerja sama Indonesia dengan berbagai negara, salah satunya dengan Qatar.
"Qatar, pemerintah Qatar, saya sudah mengumumkan ini dua minggu lalu, pemerintah Qatar telah berkomitmen untuk mendanai dan membangun 3 hingga 5 juta unit per tahun," katanya.
Program konektivitas internet dan AI
Terakhir, Hashim juga membeberkan bahwa program konektivitas internet dan data center AI bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
"Karena akan menyediakan konektivitas internet murah. Dan saya mengutip Anda, atau kolega Anda. Untuk setiap 10% penduduk Indonesia yang memiliki akses ke internet, akan bertambah 0,7% hingga 1,3% setahun," paparnya.
"Sekarang, apa saja pertumbuhan tinggi itu? Saya pikir AI, pusat data. Saya berada di Jepang untuk bertemu dengan beberapa perusahaan Jepang. Mereka sangat tertarik dengan AI. Mereka sangat tertarik dengan pusat data," tandasnya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menanti Kebijakan Pemerintah Untuk Sektor Properti
Next Article Hashim Ungkap Kecemasan Besar Prabowo, Datanya Mengerikan!