Hilirisasi Bisa Tingkatkan Nilai Komoditas Pertambangan, Ini Buktinya

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID membeberkan nilai tambah dari hasil tambang dalam negeri menjadi puluhan kali lipat bila dilakukan hilirisasi.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengungkapkan salah satu contoh peningkatan nilai tambah hasil hilirisasi tambang dalam negeri, yakni bauksit menjadi alumina.

Dia mengatakan bauksit yang bila dijual langsung berbentuk bijih hanya dihargai US$ 30 per ton. Namun, setelah dihilirisasi menjadi alumina atau bahan baku aluminium, harganya meningkat drastis menjadi US$ 2.000-an per ton.

"Nanti dari alumina nanti jadi bahan baku aluminium. Jadi dengan seperti itu kalau misalnya harga bauksitnya itu kira-kira US$ 30-an. Kalau sampai aluminium kira-kira harganya sudah US$ 2.000-an sekian," ujar Dilo kepada CNBC Indonesia dalam program Cuap Cuap Cuan, dikutip Senin (24/2/2025).

Selain bauksit, komoditas lainnya seperti nikel yang dilakukan hilirisasi juga mampu memberikan nilai tambah yang tinggi. Bahkan, Dilo mengungkapkan harga nikel bila dijual dalam bentuk bijih hanya sebesar US$ 40-an dolar per ton. Namun setelah dilakukan hilirisasi menjadi feronikel, harganya melesat menjadi US$ 10 ribu per ton.

Belum lagi, produk hilirisasi tambang lainnya seperti tembaga hingga emas yang juga dinilai memberikan nilai tambah bila dilakukan hilirisasi.

"Nah kalau tembaga nih kita jual cuma ore nya doang ya murah gitu. Tapi begitu jadi copper cathode harganya bisa ya udah ribuan juga nih per tonnya ini. Terus nanti kalau jadi emas sudah jadi US$ 2.600 per troy ons nya. Nah ini nilai tambahnya memang harus dilakukan gitu," imbuhnya.

Meskipun hanya sampai produk tengah atau midstream, kata Dilo, nilai tambah yang tercipta dari proses hilirisasi tersebut sudah jauh lebih tinggi.

"Jadi value creation-nya cukup besar. Nah makanya kita harus melakukan hilirisasi karena setiap rantai ini kita memang bisa menambahkan nilai. Tapi memang MIND ID hanya sampai produk midstream," tambahnya.

Produk midstream nantinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk proyek manufaktur lainnya. Dilo mengatakan, nantinya nilai tambah yang didapatkan dari proyek manufaktur tersebut bisa lebih tinggi lagi.

"Nah produk manufaktur ini yang kita harapkan juga nanti bisa tumbuh. Nah kita juga akan pancing si rekan-rekan industriawan yang ada di Indonesia. Untuk bisa sama-sama kita bangun industrialisasi yang ada di sektor manufaktur," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hilirisasi Mineral Terintegrasi Jadi Nyata di Bawah Mind ID

Next Article Hadir di LME Week 2024, MIND ID Tegaskan Perkuat Integrasi Grup

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|