IHSG Ditutup Menguat 0,6% Sebelum Libur Panjang Jumat Agung

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (17/4/2025), setelah mengalami fluktuasi sejak pagi.

Indeks sesi I ditutup naik 38,21 poin atau 0,60% ke level 6.438,27. Sebanyak 324 saham naik, 267 saham turun, dan 214 stagnan.

Nilai transaksi siang ini terbilang sepi dibandingkan perdagangan sebelumnya, yakni Rp 9,75 triliun yang melibatkan 15,81 miliar saham dalam 1,15 juta kali transaksi.

Mengutip Refinitiv, seluruh sektor mengalami penguatan, dengan sektor bahan baku naik cukup tinggi dibandingkan dengan yang lain, yaitu 2,40%.

Adapun saham AMMN dan TLKM menjadi penggerak utama IHSG ke zona hijau. AMMN naik 5,76% dan TLKM naik 2,82%, masing-masing berkontribusi atas penguatan 11,07 dan 8 indeks poin.

Saham lain yang menjaga IHSG di zona hijau adalah MDKA (6,54 indeks poin), DSSA (3,85 indeks poin) dan BRPT (2,18 indeks poin).

Fluktuasi pergerakan IHSG hari ini ditengarai terjadi jelang libur panjang Jumat Agung yang diperkirakan memicu aksi jual besar-besaran pelaku pasar saham karena mereka mengantisipasi hal buruk.

Seiring dengan hal tersebut perang dagang semakin memanas setelah Amerika Serikat (AS) mengancam akan mengenakan tarif hingga 245% kepada China. Namun, China diperkirakan tidak akan gentar menghadapi ancaman tersebut.

Gedung Putih mengatakan pengenaan tarif hingga 245% merupakan aksi balas ke China yang mengerek tarif produk AS sebesar 125%, sebesar 145% untuk barang asal China dan dibalas dengan tarif 125%, kini Washington mengancam Beijing dengan tarif hingga 245%.

"China kini menghadapi tarif hingga 245% atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan pembalasannya," tulis pernyataan Gedung Putih. Selasa (15/4/2025) waktu setempat.

China belum membalas lagi kenaikan tarif ini. Sebelumnya, kedua negara saling balas perang tarif selama berhari-hari.

Kendati belum membalas serangan terbaru dari Presiden AS Donald Trump, China mengaku tidak takut.

Dikutip dari China Daily, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian mengatakan Beijing tak gentar.

"Silakan bawa angka itu ke pihak AS untuk dijawab. Tiongkok tidak ingin berperang (perang dagang), tapi juga tidak takut untuk melawan," ujarnya saat ditanya dalam konferensi pers tentang respons China atas kebijakan AS.

Dalam perkembangan terpisah, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mulai gamang menghadapi dampak perang dagang.

Chairman The Fed, Jerome Powell, mengatakan The Fed kini dihadapkan pada dilemma dalam menentukan kebijakan ke depan karena dampak perang dagang akan mempengaruhi laju inflasi hingga pertumbuhan ekonomi,

Seperti diketahui, perang dagang memanas sejak Maret setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif ke Meksiko, China,d an Jepang.

Perang semakin memanas setelah Trump pada Rabu (2/4/2025) menegaskan AS akan memberlakukan tarif 10% kepada semua negara dan tarif resiprokal.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Kirim Tim Negosiasi ke AS, IHSG Melejit Lebih Dari 1%

Next Article IHSG Dibuka Merah Menyala, Kembali Merosot ke Level 7.100

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|