IHSG Pagi Ini Naik 0,56 Persen ke 8.437, Didukung Data Ekonomi dan Sentimen Global

2 hours ago 1

Karyawan mengamati layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada senin pagi dibuka melemah 210,39 poin atau 2,69 persen ke posisi 7.620,10. Sedangkan pada penutupan IHSG masih berada zona merah ke posisi 7.736,06 atau ditutup merosot 1,21 persen dari level 7.830,49.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/11/2025) pagi bergerak menguat didorong sentimen positif dari dalam negeri maupun global. IHSG dibuka naik 46,72 poin atau 0,56 persen ke posisi 8.437,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 menguat 5,19 poin atau 0,61 persen ke posisi 850,06.

“IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini merespons sentimen global dan domestik,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menguat ke level 121,2 pada Oktober 2025 dari sebelumnya 115 pada September 2025, atau level tertinggi sejak April 2025.

Dari kawasan Asia, data inflasi Consumer Price Index (CPI) China tercatat naik 0,2 persen year on year (yoy) pada Oktober 2025, melampaui ekspektasi sebesar 0 persen. Sementara, inflasi Producer Price Index (PPI) turun 2,1 persen (yoy), sedikit lebih baik dari perkiraan penurunan sebesar 2,2 persen (yoy).

Dari mancanegara, Senat Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan untuk mengakhiri government shutdown yang telah berlangsung selama 40 hari, terlama dalam sejarah AS.

Langkah prosedural penting di Senat AS disetujui lebih dari 60 suara, membuka jalan bagi pemungutan suara lanjutan untuk meloloskan rancangan anggaran federal hingga 30 Januari 2026. Delapan senator Partai Demokrat bahkan mendukung kesepakatan ini meski berbeda dengan garis partai.

Sebelumnya, survei University of Michigan mencatat kekhawatiran atas shutdown telah menekan sentimen konsumen AS ke level terendah dalam tiga tahun, serta menunda publikasi sejumlah data ekonomi utama seperti CPI dan PPI.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|