Menggapai swasembada energi-mineral dengan optimalisasi eksplorasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG, – Kekayaan sumber daya energi dan mineral Indonesia menjadi perhatian utama pemerintah dalam mencapai swasembada. Terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, Indonesia kaya akan cadangan minyak, gas, dan mineral yang berlimpah. Pada paruh pertama 2025, investasi sektor ini mencapai 13,9 miliar dolar AS, meningkat 24,1 persen dari tahun sebelumnya.
Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen minyak dan gas, namun baru 20 cekungan yang beroperasi. Dalam hal mineral, dari lima jalur metalogeni, sekitar 7.000 km telah dieksplorasi. Eksplorasi yang minim menjadi kendala dalam mengamankan cadangan energi dan mineral.
Badan Geologi Kementerian ESDM memanfaatkan aplikasi Geomap untuk distribusi peta geologi secara digital, meningkatkan efisiensi dari 19 hari menjadi dua jam. Geomap diharapkan dapat memetakan potensi sumber daya baru dan risiko terkait.
Pelibatan Kampus
Kementerian ESDM menggandeng perguruan tinggi seperti ITB, UGM, UPN Veteran Yogyakarta, dan Unpad untuk eksplorasi energi. Kerjasama ini bertujuan meningkatkan produksi dan hilirisasi sumber daya alam dengan anggaran Rp60 miliar. Fokusnya adalah menemukan potensi minerba, termasuk litium dan logam tanah jarang.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan kolaborasi ini memadukan alat dan sumber daya kampus untuk mengidentifikasi potensi dalam tanah Indonesia. Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Mohamad Irhas Effendi, menekankan bahwa kerja sama ini murni untuk eksplorasi, bukan pengelolaan tambang.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai kedaulatan sumber daya alam, menjamin pasokan energi yang terjangkau dan aman bagi masyarakat dan industri.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
2









































