Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto kompak menanjak pada pagi hari ini (16/1/2025) di tengah kenaikan inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (16/1/2025) pukul 07:09 WIB, pasar kripto kompak naik. Bitcoin menguat 3,87% ke US$100.422 dan secara mingguan berada di zona positif 5,74%.
Ethereum terapresiasi 6,72% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan naik 3,47%. XRP melesat 15,86% secara harian dan jika dilihat dalam seminggu terakhir terpantau meroket 29,87%.
Begitu pula untuk Dogecoin yang naik 7,51% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melambung tinggi 11,58%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 5,63% di angka 3.806,59. Open interest terapresiasi 7,64% di angka US$141,16 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 51 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase neutral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari coindesk.com, pasar kripto mengalami reli meskipun inflasi utama AS meningkat lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Desember, untuk saat ini para investor sedang dalam mode beli setelah penurunan tak terduga pada tingkat inti tahunan.
Indeks Harga Konsumen (CPI) secara tahunan naik 2,9%, sesuai dengan perkiraan analis dan lebih tinggi dari pembacaan bulan sebelumnya yang sebesar 2,7%.
Core CPI, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, naik 0,2% pada bulan Desember, sesuai dengan ekspektasi sebesar 0,2% dan lebih rendah dari angka bulan sebelumnya sebesar 0,3%. Namun, Core CPI tahunan turun menjadi 3,2% dibandingkan dengan perkiraan sebesar 3,3% dan tingkat November sebesar 3,3%.
Kecepatan inflasi inti memiliki kepentingan besar bagi para pembuat kebijakan, yang telah menyatakan sedikit frustrasi atas ketahanannya di atas 3% sementara inflasi utama turun dengan kecepatan yang jauh lebih cepat.
Pasar kripto diperdagangkan dalam kisaran sempit sepanjang Januari, dipengaruhi oleh data makroekonomi dan ekspektasi kebijakan moneter di tengah ekonomi yang kuat dan kekhawatiran inflasi yang tinggi. Bitcoin sebagian besar terkonsolidasi di bawah US$100.000 sejak komentar hawkish Ketua bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell pada bulan Desember. Hal ini, bersama dengan serangkaian data ekonomi dan inflasi yang lebih kuat dari perkiraan, membuat pelaku pasar hampir menghapus semua ekspektasi pemotongan suku bunga tahun ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ditutup Melemah Hingga OJK & BI Awasi Kripto
Next Article Bitcoin Diguyur Banyak Sentimen Positif, Pasar Kripto Malah Merah