Harianjogja.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah ditutup menguat ke Rp16.563 per dolar Amerika Serikat (AS) pada sesi perdagangan Jumat (3/10/2025), didukung inflasi dalam negeri yang terjaga sesuai sasaran Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan menguat 0,21% atau 35 poin ke level Rp16.563 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau turun 0,08% ke posisi 97,76.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya menguat. Dolar Hong Kong menguat 0,02%, dolar Singapura menguat 0,02%, dolar Taiwan menguat 0,12%, peso Filipina menguat 0,4%, yuan China menguat 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,21%.
Sementara, sejumlah mata uang di Asia lainnya melemah. Yen Jepang melemah 0,07%, won Korea Selatan melemah 0,02%, rupee India melemah 0,06%, dan ringgit Malaysia melemah 0,1%.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi Indeks dolar AS mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan rupiah pada akhir pekan ini. Dari luar negeri, pasar sebagian besar mengabaikan kekhawatiran atas dampak langsung dari penutupan atau shutdown pemerintah AS, mengingat penutupan di masa lalu hanya berdampak terbatas pada pasar keuangan.
Pasar lebih fokus pada data ketenagakerjaan swasta pekan ini, terutama karena data penggajian non-pertanian pemerintah untuk periode September tampaknya tertunda akibat shutdown pemerintah.
Selain itu, sejumlah data ketenagakerjaan swasta yang lemah pekan ini membuat investor sebagian besar fokus pada pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Oktober 2025, setelah pemangkasan sebesar 25 basis poin pada September.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 99,3% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin lagi dalam pertemuan akhir Oktober, menurut CME Fedwatch.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5% kurang lebih 1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK September 2025 tercatat inflasi sebesar 0,21% secara bulanan sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,65% secara tahunan.
Untuk perdagangan pekan depan, Senin (6/10/2025), mata uang rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.520-Rp16.560 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com