8000 hoki List Akun website Slot Maxwin Myanmar Terbaik Mudah Win Full Setiap Hari
hokikilat Pusat Agen website Slot Maxwin Terbaru Gampang Win Full Banyak
1000 hoki List ID web Slots Gacor Myanmar Terbaik Gampang Menang Full Online
5000 hoki Situs situs Slots Maxwin Singapore Terbaik Mudah Scatter Setiap Hari
7000 Hoki Online Data Situs server Slot Gacor Singapore Terbaik Mudah Win Full Non Stop
9000hoki List Demo website Slot Gacor Indonesia Terbaru Mudah Lancar Jackpot Setiap Hari
Login game Slot Maxwin basis Cambodia Terpercaya Gampang Lancar Win Full Setiap Hari
Idagent138 login Id Slot
Luckygaming138 Daftar Akun Slot Maxwin
Adugaming Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
kiss69 Daftar Slot Anti Rungkat
Agent188 Slot Online
Moto128 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Betplay138 Daftar Id Slot Online
Letsbet77 login Slot Terpercaya
Portbet88 Id Slot Game Online
Jfgaming login Id Slot Gacor Online
MasterGaming138 Slot Gacor Terbaik
Adagaming168 login Akun Slot Anti Rungkad Online
Kingbet189 Slot Terpercaya
Summer138 Daftar Slot Maxwin Terbaik
Evorabid77 Id Slot
Jakarta, CNBC Indonesia - Kualitas konektivitas dan jaringan masih menjadi tantangan bagi industri yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia. Di mana perusahaan tersebut memerlukan jaringan 5G hingga stabilitas koneksi internet.
Chief Technology Officer & Co-Founder TransTRACK, Aris Pujud Kurniawan menyebut pihaknya masih menemukan area yang belum tercover sinyal seluler. Sebagai perusahaan tech-enabler yang berfokus pada optimalisasi operasi armada kendaraan (fleet operation optimizer) dan solusi supply chain integrator, hal ini menjadi salah satu tantangan.
"Ada beberapa daerah dan mungkin ini tantangan bagi kita semua karena letak geografis Indonesia cukup kompleks," ungkap dia dalam Tech & Telco Summit 2025 di Menara Bank Mega Jakarta, Jumat, (21/2/2025).
Di samping itu, terdapat tantangan lain berupa kualitas jaringan internet di beberapa wilayah. Kata dia, hal ini pun operasional bisnis menjadi terganggu.
"Jadi beberapa area, kami menemukan masih banyak delay, yang menyebabkan realtime kami. Ketika koneksi internet delay, layanan kami terganggu," terang Aris.
Tantangan lain adalah tidak meratanya coverage operator seluler antar satu wilayah dengan wilayah lain. Sehingga perusahaan perlu memanfaatkan global simcard demi mengantisipasi kendala tersebut.
"Di area A operator A yang bagus. di area B operator A tidak ada. Ini tantangan bagi kami untuk memilih provider mana yang harus digunakan sehingga kami menggunakan global sim card, menggunakan internasional roaming," ungkap dia.
Terakhir adalah adanya area yang masih menggunakan jaringan 2G. Sehingga perusahaan perlu memanfaatkan perangkat yang mendukung jaringan tersebut.
"Ini mungkin membantu bagi kami ketika dari regulator dan operator dapat memberikan timeline 2G akan tetap ada apakah shutdown. Ketika shutdown, rencananya kapan karena kami perlu persiapan untuk menyongsong 5G ini," pungkas Aris.
Seperti diketahui jaringan 5G menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya.
Di sisi lain, konektivitas yang ditingkatkan jaringan generasi kelima memungkinkan adopsi lebih luas dari konsep industri 4.0. Industri ini mencakup penggunaan IoT, Artificial Intelligence (AI), dan big data analytics.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Warga Butuh Internet Murah & Cepat, Provider Lokal Bisa Penuhi?
Next Article Video: Adopsi IoT di RI Laris Manis, Pasarnya Tembus USD40 M di 2025