Israel Respons Laporan Siksa Greta Thunberg di Penjara

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Israel memberi respons soal laporan serangan ke para aktivis Global Sumud Flotilla yang ditahan. Sebelumnya para aktivis tersebut ditangkap Israel saat hendak membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza, pekan lalu, di perairan internasional.

Israel mengklaim aktivis menyerang staf medis di penjara. Insiden ini diklaim Israel sebagai satu-satunya tindakan kekerasan selama penahanan para aktivis.

"Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan seorang anggota kelompok Global Sumud Flotilla, yang berupaya menembus blokade laut Gaza bersama aktivis iklim Greta Thunberg, telah menggigit seorang petugas medis perempuan di Penjara Ketsiyot," tulis RT dikutip Rabu (8/10/2025).

"Satu-satunya insiden kekerasan terjadi dari seorang provokator Hamas-Sumud yang menggigit seorang staf medis perempuan di Penjara Ketsiyot," tulis Kementerian lagi di Facebook.

Israel menegaskan seluruh hak hukum para aktivis telah dihormati selama proses penahanan. Israek menyebut "kebohongan yang mereka sebarkan merupakan bagian dari kampanye berita palsu yang telah direncanakan sebelumnya".

Armada Global Sumud, yang membawa lebih dari 170 peserta dari 19 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan Prancis, menjalankan misi kemanusiaan untuk mengirim bantuan ke Gaza yang dilanda kelaparan akibat dua tahun konflik. Laporan kelaparan ini juga diakui PBB.

Greta Thunberg, yang juga ikut dalam armada tersebut, bersama ratusan aktivis lainnya telah dideportasi ke Yunani dan Slovakia pada Senin. Thunberg pun dilaporkan telah dianiaya oleh pasukan Israel selama dalam tahanan.

Ersin Celik, yang juga merupakan peserta flotilla, memberikan kesaksian yang mengejutkan kepada media lokal. Ia mengklaim telah menyaksikan langsung pasukan Israel menyiksa Thunberg.

"Aktivis cilik itu diseret di tanah dan dipaksa untuk mencium bendera Israel," tuturnya.

Kesaksian Celik diperkuat oleh pernyataan dari aktivis lainnya. Aktivis dari Amerika, Windfield Beaver, memberikan laporan serupa setibanya mereka di Bandara Istanbul, menyebut  Thunberg didorong dan diarak dengan bendera Israel, sebuah tindakan yang mereka anggap sebagai penghinaan dan propaganda.

"Thunberg diperlakukan dengan sangat buruk dan digunakan sebagai alat propaganda, terutama saat Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, memasuki ruangan tempat Thunberg ditahan," ujarnya.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Aktivis Greta Thunberg Cs Diculik Tentara Israel

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|