Israel Serang Negara Arab Lagi, 2 Orang Penting Tewas

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak dua orang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pada Senin (6/10/2025) waktu setempat. Korban tewas termasuk seorang anggota senior Hizbullah yang disebut terlibat dalam unit pertahanan udara kelompok itu.

Israel menyebut operasi tersebut menargetkan "sosok kunci" dalam struktur militer Hizbullah di wilayah Nabatiyeh. Militer Israel mengklaim telah menewaskan Hassan Atwi, yang disebut sebagai tokoh penting di unit pertahanan udara Hizbullah.

"Atwi bertanggung jawab membangun kembali dan memperkuat kemampuan udara Hizbullah, termasuk menjalin kontak dengan Iran untuk pengadaan peralatan," kata pernyataan militer Israel yang dikutip dari AFP, Selasa (7/10/2025).

Menurut laporan Kantor Berita Nasional (NNA) Lebanon, Atwi dan istrinya, Zainab Raslan, tewas ketika mobil yang mereka tumpangi diserang pesawat tak berawak Israel di jalan Zebdine, distrik Nabatiyeh. Serangan itu juga menyebabkan satu orang lainnya luka-luka.

Atwi sebelumnya dikenal sebagai salah satu korban yang selamat dari insiden ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon tahun lalu, yang dituding dilakukan oleh Israel terhadap perangkat komunikasi Hizbullah. Insiden tersebut melukai puluhan anggota kelompok yang didukung Iran itu.

Selain serangan di Nabatiyeh, militer Israel mengonfirmasi pihaknya juga menyerang "kompleks militer yang digunakan Hizbullah untuk pelatihan" di wilayah Bekaa, timur Lebanon. NNA melaporkan sedikitnya dua serangan udara juga terjadi di provinsi Hermel, wilayah timur laut negara tersebut.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengkonfirmasi adanya dua korban jiwa dan satu luka-luka akibat serangan di Nabatiyeh.

"Serangan pesawat tak berawak Israel menargetkan sebuah mobil sipil di jalan Zebdine," kata juru bicara kementerian, dikutip dari NNA.

Serangan ini memperburuk ketegangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah, meski kedua pihak telah menyepakati gencatan senjata pada November tahun lalu. PBB pekan lalu melaporkan sedikitnya 103 warga sipil Lebanon tewas sejak gencatan senjata diumumkan.

Kelompok Hizbullah kini menghadapi tekanan domestik dan internasional untuk menyerahkan senjata mereka. Pemerintah Lebanon dijadwalkan membahas laporan militer terkait rencana pelucutan senjata Hizbullah, di tengah tekanan kuat dari Amerika Serikat dan Israel.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Israel Ungkap Jadwal Serangan Maut ke Iran, Lebih Ngeri dari Bom Pager

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|