Jawa Barat Borong Rumah Subsidi, Sosoknya Mengejutkan

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penerima Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbanyak di Indonesia. Selain karena populasi dan kebutuhan hunian yang tinggi, wilayah ini juga menjadi penyangga utama Ibu Kota dengan pertumbuhan perumahan yang pesat.

Berdasarkan data BP Tapera hingga 3 November 2025, dari 213.630 unit, Jawa Barat mendominasi dengan 22,59% atau 48.252 unit penerima, jauh lebih tinggi dari Jawa Tengah sebanyak 18.707 unit atau 8,76% serta Sulawesi Selatan di 17.370 unit penerima atau 8,13%.

Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan, tingginya angka pengkredit rumah subsidi di Jawa Barat tak lepas dari faktor demografis dan geografis.

"Karena populasinya tertinggi 50 jutaan lebih, dan angka backlognya juga cukup tinggi. Kemudian juga tadi Jawa Barat itu menjadi daerah sebagian dari wilayah aglomerasi-aglomerasi penyangganya Ibu Kota, makanya disini rasio tertingginya di Bekasi pertama, kemudian Bogor, Tangerang, Karawang. Ini kan daerah-daerah penyangga Ibu Kota," kata Heru Pudyo Nugroho dalam konferensi pers di kantor BP Tapera, Selasa (4/11/2025).

Lantas, siapa saja mereka?

Ternyata, sebagian besar pembeli rumah subsidi di kawasan penyangga Jakarta bukanlah penduduk asli daerah tersebut.

"Dan ini juga kalau lihat komposisinya, mungkin bagian terbesarnya di Bekasi, Bogor, Tangerang, Karawang, itu bukan originally penduduk di sana, tapi dari KTP Jakarta yang mengambil rumah di situ, profesinya tetap ada di Jakarta," ujar Heru.

Naturalisasi Kependudukan

Fenomena ini mendorong pemerintah daerah untuk mempertimbangkan proses naturalisasi bagi warga ber-KTP Jakarta yang telah menetap di wilayah penyangga tersebut.

"Makanya didorong lah, kalau yang sudah mengambil di empat kabupaten ini, kemarin juga dengan Bupati Bogor, dengan Bupati Karawang, ya kalau bisa ada proses naturalisasi lah, menjadi penduduk tempat-tempat, nanti ke depan pajak-pajak daerahnya bisa ikut meningkat," sebut Heru.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Sri Haryati, menilai Jawa Barat memiliki keunggulan dari sisi populasi, luas wilayah, hingga ketersediaan lahan yang masih cukup besar.

"Karena Jawa Barat dari sisi populasi, luasan, dan lain-lain memang juga cukup besar. Selain tadi, luasan besar, kebutuhan terkait dengan rumah juga cukup tinggi, dan relatif juga lahan banyak yang tersedia dan pastinya juga penyangga dari kota-kota besar sekitarnya, terutama seperti Jakarta, saat ini kan juga kita kalau lihat jumlah developer, jumlah kontraktor pedagang bahan bangunan di daerah Jawa Barat pastinya juga paling banyak," kata Sri Haryati.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Dukung Akses Hunian Terjangkau, BRI Konsisten Salurkan FLPP

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|