Kota Madinah tempo dulu.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para sahabat Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki adab yang tinggi saat berada di masjid. Mereka tidak hanya menjaga sikap, tetapi juga berlomba-lomba memelihara kebersihan rumah Allah. Sikap itu terinspirasi langsung dari keteladanan Rasulullah SAW.
Dalam buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW, Fuad Abdurahman menuturkan, para sahabat semakin bersemangat menjaga kebersihan masjid setelah menyaksikan Rasulullah SAW mencontohkan langsung. Suatu ketika, Rasulullah melihat ada dahak di masjid. Beliau pun membersihkannya dengan ujung ranting.
Setelah itu, Rasulullah meminta minyak wangi kepada para sahabat yang hadir. Seorang pemuda kemudian memberikan parfum jenis khaluq. Rasulullah lalu memercikkannya pada bekas dahak tadi agar masjid tetap harum.
Dari peristiwa itu, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam tentang adab ketika berada di masjid, termasuk soal kebersihan mulut. "Siapa di antara kalian yang ingin dibelakangi Allah?" tanya Rasulullah. Para sahabat terkejut dan menjawab, "Tidak ada, wahai Rasulullah!"
Rasulullah kemudian menegaskan, "Ingatlah, ketika kalian berdiri shalat Allah ada di hadapan kalian. Maka jangan meludah ke depan dan ke kanan. Jika mendesak ingin meludah, usapkan dengan pakaianmu seperti ini," ujar beliau sambil memperagakan cara melipat pakaian.
Selain itu, Rasulullah SAW juga berpesan agar masjid senantiasa diberi harum-haruman dan dupa bakar. "Harumkanlah masjid kalian dengan asap dupa," sabda beliau.
Lebih jauh, Rasulullah bahkan menegaskan bahwa menjaga kebersihan masjid merupakan amal yang berpahala besar. "Dipampangkan kepadaku seluruh pahala umatku, sampai pahala orang yang membuang kotoran dari masjid," kata Rasulullah.
Pesan ini menjadi pengingat bagi umat Islam hingga kini bahwa masjid tetap perlu dijaga kebersihan dan kesuciannya, sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya.